Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
“Hal ini menyebabkan kebutuhan listrik tetap tinggi walau banyak industri yang mengurangi aktivitasnya,” terang Frankie saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (30/9).
Ditambah, adanya pemulihan industri di China sebagai Negara dengan konsumsi batubara terbesar di dunia, yang juga turut andil dalam kenaikan harga batubara.
Meskipun sudah ada wacana untuk memproduksi listrik secara ramah lingkungan dan dengan energi terbarukan, Frankie menilai hal ini belum berjalan maksimal. Selain itu, masih memerlukan waktu untuk menggantikan batubara sebagai sumber energi yang ekonomis.
“Faktor musim dingin juga meningkatkan kebutuhan batubara khususnya di negara-negara yang mengalami musim dingin. Hal ini dirasa juga bakal menopang kenaikan harga batubara sepanjang tahun ini,” pungkas Frankie.
Selanjutnya: Harga batubara masih membara, begini rekomendasi saham PTBA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News