kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga batubara masih tertekan, simak rekomendasi saham United Tractors (UNTR)


Kamis, 24 September 2020 / 20:33 WIB
Harga batubara masih tertekan, simak rekomendasi saham United Tractors (UNTR)
ILUSTRASI. Sejumlah alat berat Komatsu milik United Tractors dipajang saat pameran Mining Indonesia 2019 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (18/9). Pameran yang diikuti oleh beberapa pabrikan ini bertujuan untuk memfasilitasi dan mempromosikan pelaku usaha untuk me


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan penjualan alat berat Komatsu oleh PT United Tractors Tbk (UNTR) terus berlanjut di periode Agustus 2020. Di bulan kedelapan tahun 2020, UNTR menjual 105 unit alat berat Komatsu, naik 23,5% dari realisasi penjualan bulan Juli 2020 yang hanya 85 unit.

Meski demikian, penjualan alat berat Komatsu selama delapan bulan pertama 2020 hanya 1.043 unit. Realisasi ini menurun 55,7% dari penjualan di periode yang sama, yakni 2.359 unit.

Analis Danareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri menilai, dampak pandemi Covid-19 telah mengakibatkan volume penjualan Komatsu cukup tertekan di delapan bulan pertama 2020. Namun, volume penjualan  tersebut masih berada dalam ekspektasi  yang dipasang Danareksa Sekuritas, yang sudah memenuhi 70% dari perkiraan penjualan tahun fiskal sebanyak 1.500 unit alat berat.

Baca Juga: Urusan utang Bumi Resources Minerals (BRMS) kepada Wexler telah rampung

Sepanjang delapan bulan pertama 2020, volume produksi batubara lewat anak usaha PT Pamapersada Nusantara (Pama) sebesar 75,8 juta ton atau turun 9,76% secara tahunan dari realisasi produksi tahun sebelumnya (84 juta ton).  Pun begitu dengan volume pengupasan (overburden removal atau OB) yang sebesar 561,1 juta bank cubic meter (bcm), turun 14,51% secara tahunan.

Stefanus menilai,  turunnya produksi batubara  ini sehubungan dengan berkurangnya permintaan batubara di tengah pandemi Covid-19 karena beberapa penambang batubara memutuskan mengurangi produksi batubara mereka.

Sementara lini bisnis penjualan emas lewat Tambang Emas Martabe, mencapai 22.000 ons atau turun 15,3% secara bulanan. Stefanus menilai, turunnya produksi emas Martabe pada Agustus disebabkan karena tingkat utilisasi yang rendah dan kadar (grade) emas  yang lebih rendah.

Karenanya, volume penjualan emas turun 12,8% secara tahunan di delapan bulan pertama 2020.

Baca Juga: Simak realisasi kinerja operasional United Tractors (UNTR) periode Agustus 2020

Mengingat pandemi telah menurunkan tingkat utilisasi di area pertambangan, di mana hanya 50% karyawan yang bisa bekerja, Danareksa Sekuritas memperkirakan volume penjualan emas UNTR akan lebih rendah pada kuartal ketiga 2020.

“Namun, pada kuartal keempat 2020, kami mengantisipasi volume penjualan emas yang lebih baik dengan ekspektasi tingkat utilisasi akan pulih secara bertahap pada tanggal Oktober atau November 2020,” tulis Stefanus dalam riset, Kamis (24/9).

Meskipun harga emas baru-baru ini terkoreksi, Stefanus meyakini bisnis emas akan membantu UNTR mengurangi tekanan pendapatan dari efek harga batubara yang melemah tahun ini.

Baca Juga: United Tractors (UNTR) naikkan target penjualan batubara kokas jadi 1,4 juta ton

Pemulihan harga batubara pada tahun 2021 dan pengoperasian pembangkit listrik baru di Tanjung Jati pada akhir tahun depan akan membantu meningkatkan pendapatan UNTR di masa depan.

Stefanus mempertahankan rekomendasi beli saham UNTR dengan target harga Rp29.000.

Selanjutnya: Simak rekomendasi anggota LQ45 yang masih terdiskon berikut ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×