Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejalan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun 1,53% ke level 4.842,76 pada perdagangan Kamis (24/9), indeks LQ45 juga mengalami penurunan 1,88%. Sepanjang tahun 2020 berjalan, indeks yang berisi 45 saham dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar terbesar itu telah mengalami penurunan 27,06%.
Pada perdagangan hari ini, dari 45 penghuni LQ45, hanya tiga saham yang menunjukkan penguatan yaitu PT Jasa Marga Tbk (JSMR) ditutup menguat 1,88% ke level Rp 3.250, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) ditutup menguat 0,71% ke level Rp 10.600 dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) yang ditutup menguat 0,42% ke level Rp 2.370.
Di tengah pelemahan indeks LQ45, Analis Philip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr menjelaskan investor dapat menggunakan price book value (PBV) untuk bisa melihat harga diskon pada penghuni indeks tersebut. Menurutnya PBV lebih bisa menggambarkan potongan harga karena menggunakan aspek neraca keuangan sebagai denominator, yaitu nilai buku atau net aset.
Baca Juga: Valuasi menarik, simak rekomendasi saham makanan dan minuman berikut ini
Setelah itu, untuk melihat tingkat diskon dapat melihat PBV saat ini dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir. Jika PBV saat ini semakin rendah dibandingkan rata-rata lima tahun, bahkan mencapai -1 atau -2 standard deviasi maka dapat dikatakan terdiskon.
"Selain itu juga dapat menggunakan kesehatan balance sheet dan pertumbuhan revenue dan laba sebagai kriteria screening," jelasnya.
Dengan kriteria tersebut, Zamzami melihat saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dapat menjadi pilihan.
Zamzami melihat saham-saham tersebut mempunyai balance sheet yang baik, net gearing di bawah satu, net debt per ebitda di bawah 5, dan bertumbuh secara baik lima tahun terakhir, compound annual growth rate (CAGR) pendapatan di atas 2,5% dan CAGR earning before tax (EBT) lebih dari 1%.
Baca Juga: Emiten makanan-minuman dinilai aman dari sentimen resesi dan PSBB
"Juga masih diskon terlihat dari PBV saat ini -1 standard deviasi di bawah rata-rata lima tahun terakhir," jelasnya.
Analis HP Sekuritas Liza Camelia menjelaskan kondisi pasar kali ini memang tergolong sepi. "Harus diakui bahwa posisi IHSG saat ini persis di support lower channel dengan volume hari ini yang tergolong tidak signifikan. Artinya tekanan jual di area support seharusnya sudah sangat mereda," jelasnya kepada Kontan, Kamis (24/9).