kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.933.000   17.000   0,89%
  • USD/IDR 16.378   49,00   0,30%
  • IDX 7.859   -31,86   -0,40%
  • KOMPAS100 1.103   -7,60   -0,68%
  • LQ45 822   -6,76   -0,82%
  • ISSI 265   -0,92   -0,35%
  • IDX30 425   -3,33   -0,78%
  • IDXHIDIV20 494   -1,99   -0,40%
  • IDX80 124   -0,75   -0,60%
  • IDXV30 131   0,35   0,27%
  • IDXQ30 138   -0,83   -0,60%

Harga Batubara Masih Berpotensi Lanjutkan Koreksi, Simak Faktor Penekannya


Selasa, 01 Juli 2025 / 16:41 WIB
Harga Batubara Masih Berpotensi Lanjutkan Koreksi, Simak Faktor Penekannya
ILUSTRASI. Foto udara aktivitas bongkar muat batu bara di kawasan pantai Desa Peunaga Cut Ujong, Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Selasa (31/1/2023). Pergerakan harga batubara masih berpotensi melemah memasuki semester II-2025, cermati sektor pemicunya.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pergerakan harga batubara masih berpotensi melemah memasuki semester II-2025. Sejumlah sentimen negatif, mulai dari melimpahnya pasokan global hingga transisi energi bersih, terus membayangi prospek komoditas ini. 

Berdasarkan data Trading Economics, harga batubara per Senin (30/6) berada di level US$ 109,90 per ton, meningkat 2,71% secara harian. Namun, sejak awal tahun harga si emas hitam ini bergerak fluktuatif dan tercatat turun 12,25%. 

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menjelaskan, lemahnya pertumbuhan ekonomi global membuat permintaan batubara tertahan. Pun, kondisi ini masih akan berlanjut hingga akhir tahun.

Baca Juga: Harga Batubara Diproyeksi Kian Tergerus, Simak Rekomendasi Saham Sektor Batubara

“Pasokan yang masih melimpah dan permintaan yang lemah akibat perlambatan ekonomi, khususnya di China, menekan harga batubara,” ujar Lukman kepada Kontan, Selasa (1/7).

Selain itu, pesatnya peralihan ke energi terbarukan dan ramah lingkungan turut menjadi sentimen negatif tambahan. Perubahan ini dinilai akan terus menjadi faktor penekan harga batubara dalam jangka menengah hingga panjang.

Meski begitu, Lukman bilang masih ada peluang peningkatan harga acuan Newcastle pada jenis batubara kalori tinggi. 

“China dan India mulai beralih ke batubara kalori tinggi, yang bisa mendorong permintaan dan harga pada jenis di atas 6.000 kalori,” jelasnya.

Baca Juga: Harga Batubara Diprediksi Masih Tertekan di Kuartal I-2025, Simak Sentimennya

Sebaliknya, harga batubara kalori rendah, yang banyak diproduksi Indonesia, berisiko mengalami koreksi lanjutan akibat tekanan permintaan.

Dari sisi global, ketidakpastian terkait kebijakan tarif dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump juga turut menjadi beban tambahan bagi harga batubara.

Dus, Lukman menilai prospek harga komoditas ini masih lemah gara-gara itu. Ia memprediksi hingga akhir tahun harga batubara berpotensi menyentuh level US$ 90 – US$ 95 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×