Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT United Tractors Tbk (UNTR) diperkirakan masih solid meski tidak akan sekencang tahun ini seiring dengan melemahnya harga batubara.
Analis UOB-Kay Hian Sekuritas Stevanus Juanda memperkirakan, rata-rata harga batubara akan turun tahun depan, dari US$ 351 per ton menjadi US$ 250 per ton. Penurunan asumsi harga rata-rata batubara ini berdampak pada penurunan estimasi kinerja bottomline UNTR.
Stevanus memperkirakan laba bersih setelah pajak alias net income after tax (NPAT) UNTR akan turun sebesar 30,0% secara tahunan, dari Rp 20,89 triliun pada tahun ini menjadi Rp 14,63 triliun pada tahun 2023.
Baca Juga: Intip Target Bisnis United Tractors (UNTR) di Tahun Depan
Dengan kemungkinan harga batubara akan terkoreksi, Stevanus juga memperkirakan harga saham UNTR akan underperformed pada tahun 2023. Sebab, harga saham UNTR memiliki korelasi yang tinggi dengan harga batubara.
Setiap kali harga batubara turun, harga saham UNTR kemungkinan akan turun, begitu pula sebaliknya.
Bukti lainnya adalah, setiap kali UNTR mencatat sedikit penurunan pendapatan selama periode penurunan harga batubara (misal pada tahun 2012 dan 2019), harga sahamnya mencatatkan kinerja yang kurang apik.
“Ini adalah alasan utama mengapa kami tidak memasang sikap bullish pada UNTR, meskipun UNTR mencatatkan tingkat profitabilitas yang tinggi,” kata Stevanus.
Meski demikian, Stevanus menilai tahun ini masih menjadi tahun yang menggembirakan bagi anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) tersebut. Stevanus memperkirakan laba bersih setelah pajak UNTR tahun ini akan mengalami kenaikan sebesar 103,3% yoy menjadi Rp 20,89 triliun, berkat harga batubara yang masih tinggi.
Dengan sejumlah pertimbangan tersebut, UOB-Kay Hian Sekuritas mempertahankan rekomendasi sell saham UNTR dengan target harga Rp 25.000 dari sebelumnya Rp 28.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News