Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - Melambungnya harga batubara dalam perdagangan Kamis (7/9) kemarin sepertinya harus diwaspadai. Analis memperkirakan, dalam waktu dekat bisa harga bisa mengalami koreksi teknikal. Ditambah lagi pergerakan harga emas hitam ini juga tetap dibayangi beberapa sentimen negatif.
Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan ada kemungkinan pada Jumat (8/9) harga batubara akan mengalami sedikit koreksi karena telah menyentuh level tertingginya. Dalam hitung-hitungannya, kalau pada perdagangan akhir pekan ini batubara tidak bisa menembus level tertinggi di hari sebelumnya, harga akan terkoreksi sesaat baru kemudian melanjutkan penguatan.
Selain alasan teknikal, pergerakan harga batubara juga dibayangi sentimen negatif akan potensi kenaikan produksi. Dengan harga yang semakin tinggi, tidak tertutup kemungkinan ini bisa mendorong produsen batubara meningkatkan pasokan. Seperti yang sudah terjadi di Australia. Perusahaan tambang Rio Tinto baru saja mengumumkan estimasi kenaikan cadangan barubara di tambang Kestrel, Queensland dari 123 juta ton menjadi 185 juta ton.
“Kalau tingkat kecelakaan kerja di pertambangan China sudah berkurang tak menutup kemungkinan mereka juga akan menambah produksi,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (8/9).
Deddy menebak untuk Senin (10/9) ada kemungkinan harga batubara akan terkoreksi pada rentang US$ 94,55 – US$ 96,30 per metrik ton. Namun sepekan berikutnya diperkirakan harga kembali melanjutkan penguatan pada kisaran US$ 97 – US$ 92,6 per metrik ton.
Sedangkan Wahyu Tribowo Laksono, Analis PT Central Capital Futures mengatakan sebenarnya sentimen negatif yang membayangi laju harga batubara hanya tinggal isu lingkungan. Kalau beberapa negara konsumen batubara sudah mulai tergerak untuk mengurangi penggunaan batubara demi menjaga tingkat emisi karbon bisa jadi harganya akan kembali melemah.
“Sebenarnya isu lingkungan, tetapi sejauh ini meski ada isu lingkungan harga masih tetap naik,” paparnya.
Menurutnya untuk Senin (10/9) harga batubara ditebaknya akan berada pada rentang US$ 94 – US$ 97,50 per metrik ton. Kemudian sepekan setelahnya di kisaran US$ 93 – US$ 98 per metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News