kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,01   -1,74   -0.19%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga batubara anjlok dan amortisasi akuisisi Kideco, Indika Energy rugi US$ 52 juta


Kamis, 17 Desember 2020 / 15:53 WIB
Harga batubara anjlok dan amortisasi akuisisi Kideco, Indika Energy rugi US$ 52 juta
ILUSTRASI. Jajaran direksi Indika Energy (INDY)


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

Menurut Retina, kerugian tersebut tak lepas dari amortisasi asset tidak berwujud saat INDY mengakuisisi Kideco pada dua tahun lalu. Biaya amortisasi yang ditanggung INDY mencapai US$ 50 juta. 

"Catatan rugi bersih sebesar US$ 52,5 juta, itu sebagian besar dibebankan oleh biaya amortisasi tak berwujud akibat hasil melakukan akuisisi Kideco dua tahun yang lalu. Biaya amortisasi tak berwujud ini kira-kira sekitar US$ 50 juta pada sembilan bulan di 2020 ini," terang Retina.

Jika tanpa amortisasi dan juga peningkatan liabilitas kontinjen yang terkait dengan akuisisi Kideco, maka INDY mencatatkan rugi inti sebesar US$ 5,5 juta.

Kondisi saat ini, tren harga dan permintaan batubara mengalami peningkatan. Meski begitu, Retina memproyeksikan INDY belum bisa membalikkan kerugian bersih yang diderita hingga tutup tahun ini.

Baca Juga: Ini penyebab Petrosea (PTRO) optimistis kinerja di 2021 membaik

Sebab, harga batubara yang menanjak dalam dua bulan terakhir tidak bisa secara langsung dinikmati INDY sebagai harga jual. "Ini berhubungan karena kami punya kontrak dari bulan sebelumnya, yang berdasarkan harga bulan sebelumnya juga. Untuk 2020 kami ekspektasi kan sampa akhir tahun tidak melihat akan berbalik menjadi untung," tegas Retina.

Untuk menjaga kinerja INDY pada masa pandemi ini, perusahaan telah melakukan manajemen liabilitas melalui penerbitan surat utang dengan total US$ 675 juta. Sebagian besar dari dana tersebut ditunjukkan untuk refinancing, dan sisanya untuk mendukung diversifikasi usaha INDY.

"Antisipasi kami selama pandemi ini, menjaga kinerja dari aset-aset yang kami miliki dan me-manage liabilitas sehinga untuk masa waktu sampai 2024-2025 itu tidak ada liabilitas yang akan jatuh tempo. Itu memberikan stabilitas INDY baik secara operasional maupun pemenuhan kewajiban keuangan," pungkas Azis.

Selanjutnya: Indika Energy (INDY) bidik produksi batubara 31,4 juta ton di tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×