kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga aluminium turun ke US$ 1.871 per metrik ton, ini kata Asia Trade Point Futures


Selasa, 09 April 2019 / 21:47 WIB
Harga aluminium turun ke US$ 1.871 per metrik ton, ini kata Asia Trade Point Futures


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas aluminium kembali loyo. Analis melihat rencana kenaikan tarif impor di Eropa dan juga berkurangnya permintaan jadi katalis lemahnya harga aluminium.

Mengutip Bloomberg, Selasa (9/4) harga aluminium kontrak tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) berada di level US$ 1.871 per metrik ton. Angka ini turun 1% dari harga sebelumnya US$ 1.890 per metrik ton. Sepekan pun harga aluminium tergerus 1,47%.

Senior Research Asia Trade Point Futures, Cahyo Dewanto mengatakan pelemahan harga aluminium disebabkan tiga faktor. Pertama yaitu akan diberlakukannya kenaikan tarif impor di Eropa.

Cahyo bilang rencana ini akan mengurangi arus masuk produk aluminium ke Amerika Serikat (AS) dan menurunkan harga aluminium.

Kedua karena permintaan aluminium yang menurun. Selain karena isu perlambatan ekonomi global, kini penggunaan aluminium banyak dikonsumsi dari produk daur ulang.

"Hal ini yang membuat permintaan aluminium berkurang. Salah satu pengguna aluminium daur ulang adalah pabrik mobil jaguar yang menggunakan 75% aluminium daur ulang. Dengan begitu permintaan turun, harga merosot," kata Cahyo kepada Kontan.co.id.

Terakhir yaitu turunnya persediaan aluminium di China menjadi 1.641 juta ton di pasar logam Shanghai. Sementara kebutuhan aluminium meningkat dan harga pun ikut turun kini.

Hanya saja, Cahyo mencatat harga aluminium bisa bangkit karena negosiasi perundingan dagang AS-China yang semakin mendekati final. Kata Cahyo, negosiasi dua negara ini bisa membuat aktivitas manufaktur China tumbuh lagi dan permintaan aluminium meningkat.

Secara teknikal, harga aluminium dilihat berada di bawah garis moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200. Kemudian indikator RSI cukup netral di area 14, stochastic di bawah area 9,6, MACD di bawah area 12,26 dan ADX di bawah area 14.

Pada perdagangan, Rabu (10/4), Cahyo merekomendasikan sell untuk aluminium dan memperkirakan harga aluminium masih melemah di rentang harga US$ 1.870 sampai US$ 1.880 per metrik ton. Harga aluminium sepekan berpotensi bergerak di kisaran US$ 1.800 sampai US$ 1.890 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×