kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Harga aluminium mulai tersenyum


Kamis, 09 Oktober 2014 / 06:47 WIB
Harga aluminium mulai tersenyum
ILUSTRASI. Jadwal penerapan pembatasan angkutan barang yang melintas di jalan tol selama arus balik Lebaran 2023?


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Empat hari berturut-turut, harga aluminium bergerak naik. Harga terangkat sengketa lahan tambang antara perusahaan dan warga di Afrika Selatan yang berpotensi mengganggu produksi aluminium. Data Bloomberg menunjukkan, pada Selasa (7/10) harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 1,35% dibandingkan hari sebelumnya menjadi US$ 1.955 per metrik ton (MT). Sejak akhir tahun lalu, harga aluminium meningkat 8,6%.

Analis Komoditas dan Direktur Equilibirium Komoditas Berjangka Ibrahim, mengatakan, berbeda dengan komoditas lain, harga aluminium dan platinum tak turun meski dollar Amerika Serikat (AS) terus menguat. Harga aluminium naik lantaran sengketa. Warga sekitar tambang menuntut kepemilikan saham di perusahan tambang lebih dari 20%.

"Sejak sengketa lahan, produksi terganggu dan pasokan aluminium berkurang," kata Ibrahim Selain itu, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat pada kuartal III 2014 mencapai 4,6%, yang lebih baik dibandingkan ekspektasi menumbuhkan optimisme para pelaku pasar. Dengan perbaikan ekonomi, AS diperkirakan membutuhkan lebih banyak aluminium untuk industri otomotif, pesawat, dan properti.

Kendati demikian, Ibrahim melihat, kenaikan harga tidak akan berlangsung lama. Harga aluminium diperkirakan masih fluktuatif hingga akhir tahun. Hal ini terkait proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari Dana Moneter Internasional (IMF) menurun. Ekonomi kawasan Eropa dan Asia akan mengalami perlambatan. Akibatnya, permintaan logam industri juga bakal berkurang.

Secara teknikal, moving average (MA) berada di level 40% di atas bollinger tengah. Bollinger band berada di level 60% di atas bollinger tengah. Ini mengindikasikan harga turun. Namun moving average convergence divergence (MACD) 65% di area positif memberi sinyal harga naik. Relative strength index (RSI) berada di level 60% area positif juga menujukkan harga naik. Sedangkan stochastic berada di level 65% area negatif masih mengindikasikan kemungkinan harga aluminium turun.

Ibrahim menduga, harga aluminium akan bergerak antara level US$ 1.900 sampai US$ 1.980 dalam sepekan ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×