kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga aluminium mendekati support, tekanan perang dagang masih terasa


Senin, 16 Juli 2018 / 20:32 WIB
Harga aluminium mendekati support, tekanan perang dagang masih terasa
ILUSTRASI. Aluminium


Reporter: Michelle Clysia Sabandar | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga aluminium mulai melemah semenjak memasuki bulan Juli. Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China membawa sentimen negatif terhadap pergerakan harga logam industri ini.

Mengutip Bloomberg, harga aluminium kontrak tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) Jumat (13/7) berada pada level US$ 2.031 per metrik ton. Dalam sepekan, harga aluminium turun 2,35%.

Analis Asia Tradepoints Futures, Andri Hardianto mengatakan, perang dagang saat ini membuat para pelaku pasar cenderung memilih untuk menjauhi aluminium. "Aluminium dianggap sebagai satu aset yang berisiko," kata Andri.

Menurut Andri, bukan hanya aluminium, hampir semua komoditi dikategorikan sebagai aset berisiko. Para pelaku pasar memang lebih memilih untuk wait and see untuk aluminium.

Asal tahu saja, saat ini produksi aluminium di Brasil sedang turun jika dilihat secara tahunan. Penurunan pasokan ini tentu saja bisa mempengaruhi pergerakan harga.

Namun sepertinya permasalahan hanya terjadi di Brasil, pasalnya di China pasokan kebutuhan serta permintaan masih bisa dikatakan seimbang.

Andri mengatakan harga aluminium sekarang sudah hampir mendekati harga support untuk jangka panjang. Kalau harga semakin murah dan semakin mendekati support jangka panjang, kemungkinan pasar akan kembali membeli aluminium sehingga harga bisa saja mengalami teknikal rebound.

Koreksi harga yang terjadi belakangan bisa berbalik arah. "Harga aluminium masih bisa saja pulih, tapi tidak sampai menyentuh harga di bulan Juni," kata Andri.

Secara teknikal, harga aluminium berada di bawah MA50, MA100, MA200 yang mengindikasikan sell. MACD di level negatif 53,2 mengindikasikan sell. Indikator stochastic di level 25,2 dan RSI di level 25,2 keduanya mengindikasikan sell.

Andri merekomendasikan sell untuk aluminium dengan kisaran US$ 2.020-US$ 2.040 per metrik ton. Kisaran untuk sepekan US$ 2.005-2.060 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×