Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski telah menyentuh level tertinggi sejak September 2011, harga aluminium diyakini masih punya kans melanjutkan penguatan hingga akhir pekan ini. Komoditas logam industri ini diperkirakan akan mengukir level tertinggi baru. Koreksi harga diproyeksi baru akan terjadi pada pekan depan.
“Kalau untuk besok (27/10), kemungkinan masih akan melanjutkan penguatan dan baru akan terkoreksi pada pekan depan,” ujar Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoint Futures, Kamis (26/10).
Menurutnya untuk saat ini semua indikator teknikal masih mengindikasikan terjadinya penguatan. Posisi harga masih berada di atas garis moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200. Kemudian, indikator moving average convergence divergence (MACD) berada di area positif 0,030 dan indikator relative strength index (RSI) di level 64.
“Hanya stochastic saja yang menunjukkan posisi netral di level 52,” imbuhnya.
Oleh sebab itu, Andri memperkirakan, Jumat (26/10), harga akan melanjutkan penguatan di rentang US$ 2.150-US$ 2.200 per metrik ton. Sedangkan untuk sepekan berikutnya baru kemungkinan akan koreksi pada kisaran US$ 2.100-US$ 2.250 per ton.
Rabu, harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di LME bertengger di US$ 2.186 per metrik ton. Ini harga tertinggi sejak September 2011 silam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News