kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,90   4,55   0.49%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harapan kenaikan The Fed rate redup, dollar turun


Rabu, 09 September 2015 / 06:27 WIB
Harapan kenaikan The Fed rate redup, dollar turun


Sumber: Xinhua | Editor: Yudho Winarto

NEW YORK. Kurs dollar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena investor menurunkan harapan mereka untuk kenaikan suku bunga pada September menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve minggu depan.

Indeks dollar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,28 % menjadi 95,955 pada akhir perdagangan.

Dengan tidak adanya data utama yang keluar pada Selasa, investor menunggu pertemuan kebijakan Fed September yang dijadwalkan dibuka pada Rabu pekan depan.

Banyak yang memperkirakan bank sentral AS akan menaikkan suku bunga acuannya pada pertemuan bulan ini, namun gejolak baru-baru ini dalam perekonomian global telah membayangi prospek tersebut.

Selain itu, data ekonomi AS pada Jumat lalu yang tampak bervariasi, gagal mendukung langkah potensial The Fed untuk menaikkan suku bunga utamanya pada bulan ini.

Total gaji pekerja non pertanian bertambah 173.000 pada Agustus, jauh di bawah konsensus pasar 223.000. Namun demikian, tingkat pengangguran beringsut turun menjadi 5,1 %, mengalahkan perkiraan pasar 5,2 % dan mencatat tingkat terendah dalam tujuh tahun, menurut Departemen Tenaga Kerja pada Jumat.

Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1187 dollar AS dari 1,1170 dollar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5384 dollar AS dari 1,5277 dollar di sesi sebelumnya. Dollar Australia naik menjadi 0,7030 dollar AS dari 0,6924 dollar.

Dollar AS dibeli 119,99 yen Jepang, lebih tinggi dari 119,28 yen pada sesi sebelumnya. Dollar AS menguat menjadi 0,9814 franc Swiss dari 0,9751 franc Swiss, tetapi turun menjadi 1,3211 dollar Kanada dari 1,3307 dollar Kanada. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×