kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Hanya tiga saham naik, ini 10 saham LQ45 dengan PER terbesar (6 Juli 2018)


Senin, 09 Juli 2018 / 05:42 WIB
Hanya tiga saham naik, ini 10 saham LQ45 dengan PER terbesar (6 Juli 2018)
10 Saham LQ45 dengan PER Terbesar (6 Juli 2018)


Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Jumat (6/7) kembali ditutup turun. Indeks utama di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini turun 44,42 poin (-0,77%) sebelum bertengger di angka 5.694,91.

LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, juga ambles. Turun 10,22 poin (-1,13%), LQ45 mendarat di level 895,38.

Pergerakan indeks utama Jumat lalu berefek pada saham-saham LQ45 dengan PER terbesar. 

XL Axiata Tbk (EXCL), Vale Indonesia Tbk (INCO), dan Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) berada di posisi tiga pertama saham LQ45 dengan PER terbesar secara berurutan, masing-masing dengan PER 408.33 kali, 106.84 kali, dan 48.08 kali.

Posisi selanjutnya diisi oleh UNVRHMSPMYRXBRPTLPPFKLBF, dan SMGR

Kenaikan IHSG akhir pekan lalu hanya membawa naik tiga saham penghuni daftar 10 LQ45 dengan PER terbesar ini. Mereka adalah EXCL, Hanson International Tbk (MYRX), dan Semen Gresik Tbk (SMGR).

Sementara itu lima saham yang turun harga. Mereka adalah INCO, Unilever Indonesia Tbk (UNVR), HM Sampoerna Tbk (HMSP), Barito Pacific Tbk (BRPT), dan Matahari Department Store Tbk (LPPF).

Dua saham dalam daftar ini yang tak berubah harga adalah INTP,  dan Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Kenaikan harga saham di bursa secara otomatis akan menaikkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama belum terjadi perubahan laba bersih per saham.

Secara umum ada anggapan bahwa semakin besar angka PER maka semakin mahal pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×