Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumat (22/2) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup merah. Ketika bursa saham tutup warung, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 36,39 poin (-0,56%) dari penutupan sebelumnya, lalu mendarat di angka indeks 6.501,38.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, turun dengan persentase lebih besar. Berkurang 8,97 poin (-0,88%), LQ45 berakhir di 1.015,47.
Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), Waskita Karya Tbk (WSKT), dan Indika Energy Tbk (INDY), berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing dengan PER 4,84 kali, 5,00 kali, dan 5,06 kali.
Posisi selanjutnya diisi oleh INKP, ITMG, ADRO, TKIM, ERAA, WSBP, dan LPPF.
Dari seluruh saham yang yang masuk dalam daftar ini, cuma satu saham harganya naik dari harga penutupan sebelumnya, yaitu Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).
SRIL dan Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) tidak mengalami perubahan harga dibanding harga penutupan sehari sebelumnya.
Adapun harga tujuh saham yang lain turun dibandingkan dengan harga penutupan sebelumnya. Mereka adalah WSKT, INDY, Adaro Energy Tbk (ADRO), Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), dan Matahari Department Store Tbk (LPPF).
10 Saham LQ45 dengan PER Terendah | ||||
---|---|---|---|---|
Kode | Harga (21/2) | Harga (22/2) | PBV | PER |
SRIL | 334 | 334 | 0,92 | 4,84 |
WSKT | 1.855 | 1.830 | 0,92 | 5,00 |
INDY | 2.180 | 2.170 | 0,63 | 5,06 |
INKP | 12.175 | 12.175 | 1,21 | 6,48 |
ITMG | 23.025 | 23.650 | 1,9 | 7,04 |
ADRO | 1.415 | 1.410 | 0,7 | 7,23 |
TKIM | 11.775 | 11.500 | 1,93 | 7,26 |
ERAA | 2.120 | 2.090 | 1,47 | 7,86 |
WSBP | 384 | 380 | 1,34 | 8,44 |
LPPF | 5.800 | 5.775 | 6,77 | 8,46 |
Sumber: RTI
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News