kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Hanya bersifat temporer, ini pemicu kenaikan harga minyak


Rabu, 11 September 2019 / 21:48 WIB
Hanya bersifat temporer, ini pemicu kenaikan harga minyak
ILUSTRASI. Harga minyak


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan harga minyak global diprediksi hanya bersifat sementara. Mengutip Bloomberg pada perdagangan Rabu (11/9) pukul  17.21 WIB, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Oktober 2019 di New York Mercantile Exchange (Nymex) ada di US$ 58,13 per barel, naik 1,27% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 57,40 per barel. 

Sedangkan untuk harga minyak Brent di ICE Futures kontrak pengiriman November 2019 ada di US$ 63,05 per barel, naik 1,07% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 62,38 per barel.

Analis Garuda Berjangka Ibrahim mengungkapkan beberapa sentimen berhasil mendorong harga minyak mentah kembali menguat. Salah satunya, munculnya spekulasi minyak mentah Iran yang terkena sanksi. Hal ini menyusul langkah Presiden AS Donald Trump untuk memecat penasihat keamanan nasional John Bolton, seorang mata-mata kebijakan Iran yang terkenal.

Baca Juga: Pasokan berlebih, harga minyak bakal tertekan lagi

"Alhasil, ekspor minyak Iran dipangkas lebih dari 80% karena sanksi yang dijatuhkan kembali oleh AS. Padahal tahun lalu Trump keluar dari perjanjian nuklir 2015 antara Teheran dan kekuatan dunia," ungkap Ibrahim, Rabu (11/9).

Di sisi lain, data American Petroleum Institute (API) Selasa (10/9) malam menunjukkan stok minyak mentah dan bensin AS turun untuk pekan lalu. Data API juga menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun 7,2 juta barel dalam pekan yang berakhir 6 September menjadi 421,9 juta. Angka tersebut lebih dalam dari ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters yang memprediksi penurunan hanya 2,7 juta barel.

Selanjutnya, Administrasi Informasi Energi (EIA) akan merilis stok bensin yang diperkirakan akan turun 4,8 juta barel. Sedangkan stok minyak mentah di pusat pengiriman Cushing, Oklahoma dikabarkan API turun 1,4 juta barel. Untungnya minyak mentah kilang naik 208.000 barel per hari.

Baca Juga: Bullish belum terlalu kuat, harga minyak masih bisa menanjak

Sementara, Pangeran Abdulaziz bin Salman selaku Menteri Energi baru Arab Saudi, mengatakan kebijakan minyak kerajaan tidak akan berubah. Begitu juga kesepakatan dengan produsen lain untuk memangkas produksi gabungan hingga 1,2 juta barel per hari.

Dengan begitu, Ibrahim memperkirakan pergerakan harga minyak Kamis (12/9) bakal bergerak di level US$ 54,85 per barel hingga US$ 57,80 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×