Reporter: Dyah Megasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Akhirnya, rencana PT Hanson International Tbk (MYRX) untuk menjual 99% saham anak perusahaannya PT Primayudha Mandirijaya (PMJ) kepada PT Biratex Industries, bakal segera terlaksana. Sebelumnya, rencana MYRX terganjal pernyataan efektif dari Bapepam. "Selasa sore, akhirnya pernyataan efektif dari Bapepam kami terima," Kata Direktur Hanson International Irwando Saragih.
Sepertinya, keinginan emiten berkode saham MYRX ini untuk terjun ke bisnis batubara sudah tak terbendung lagi. Apalagi setelah Biratex bersedia melunasi hutang Primayudha di Bank Mandiri sebesar Rp 215,92 miliar. Dengan dilakukannya pelunasan hutang itu, maka, Hanson juga telah menghemat tunggakan bunga sebesar Rp 1,41 miliar. Dengan demikian, langkah MYRX untuk terjun ke bisnis batubara bisa lebih bebas.
"Dengan hilangnya usaha tekstil di perusahaan tersebut, maka perusahaan akan bertransformasi ke bisnis energi khususnya perdagangan batubara dan produsen batubara," ujar Irwando. Kemudahan MYRX untuk terjun ke sektor ini juga karena adanya dukungan dari sejumlah investor asing seperti India, China dan Singapura. Para investor tersebut memang pernah mengatakan, mereka tidak akan menanamkan investasinya jika MYRX belum melepas PMJ.
Pada masa transisi ini, MYRX akan berkonsentrasi pada tiga proyek kecil. Yaitu, Proyek Dewata yang mempunyai nilai sekitar Rp 2 miliar hingga Rp 3 miliar. Sedangkan kedua proyek lainnya yaitu Proyek Borneo dan Proyek Painan, Sumatra Barat yang nilainya masih dalam proses due diligence atau uji tuntas oleh riset Australia Joint Ore Reserves Committee (JORC). Berapa nilainya baru akan diketahui pada bulan Desember mendatang.
Irwando bilang, ketiga proyek yang menjadi konsentrasi MYRX masih terbilang sangat kecil. "Namanya saja transisi, maka kita masih belajar agar mampu mengelola proyek besar nantinya" tukas Irwando.
Dalam proses transformasi ini, Hanson akan melewati beberapa tahap. Awalnya, MYRX akan menjadi produsen batubara berkapasitas kecil dengan cara joint operation dan offtaker. Selanjutnya, MYRX akan menjadikan diri sebagai produsen batubara berkapasitas besar dengan memproduksi batubara sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News