kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Hanson International pailit, analis: Investor sulit mencari jalan keluar


Senin, 31 Agustus 2020 / 04:00 WIB
Hanson International pailit, analis: Investor sulit mencari jalan keluar


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Sementara itu, dari catatan Kontan, Kejaksaan Agung telah memblokir 458 aset tanah milik Hanson International terkait kasus Jiwasraya.

Masalah Hanson International bertambah rumit dengan adanya investor institusional besar yang juga tersandung saham MYRX, seperti Emco Asset Manajemen. Perusahaan tersebut gagal bayar investasi reksadana, yang ternyata dalam portofolionya terdapat saham grup milik Benny Tjokro.

Dengan kondisi tersebut, Teguh menilai investor yang secara mandiri meletakkan dananya di saham MYRX tetap harus menanggung risikonya.

Baca Juga: Tergiur Bunga Tinggi, Ribuan Nasabah Koperasi Gigit Jari

Teguh juga menjelaskan saat ini investor dalam kondisi sulit mengingat penyelesaian dari Hanson International sampai saat ini masih buntu dan fokusnya justru beralih ke kasus Jiwasraya.

Di sisi lain, OJK juga tetap harus bertanggung jawab atas risiko-risiko emiten nakal lain yang juga akan timbul lagi di luar kasus Hanson International.

"Tidak bisa menyalahkan nasabah, yang tidak tahu main saham kan masuk ke reksadana tapi ini kenapa ada reksadana yang tidak jelas dan bisa lolos. Kalau bagi kami, begitu lihat laporan keuangannya tidak minat dengan MYRX dan grup Benny Tjokro," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×