CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Hampir seluruh bursa saham Asia menguat pada awal perdagangan hari ini


Jumat, 09 Agustus 2019 / 08:50 WIB
Hampir seluruh bursa saham Asia menguat pada awal perdagangan hari ini


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hampir seluruh bursa saham Asia menguat pada awal perdagangan hari ini. Hanya indeks saham FTSE Malaysia yang pagi ini melemah 0,15% ke 1.613.

Indeks Nikkei 225 menguat 0,56% ke 20.707. Hang Seng menguat 0,46% ke 26.238. Kospi melaju 1% ke 1.939. Sedangkan ASX 200 naik 0,10% ke 6.574.

Baca Juga: IHSG berpeluang melemah, ini saham-saham rekomendasi Profindo Sekuritas

Semalam, Wall Street melonjak lebih dari 1% karena optimisme data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang membaik. Tapi, Bloomberg pagi ini melaporkan bahwa pemerintah AS menunda dibukanya kembali izin kerja sama perusahaan AS dengan Huawei Technologies.

Laporan ini memicu kekhawatiran kembali memburuknya hubungan antara AS dan China. "Berita tentang Huawei memicu kenaikan yen. Ini adalah pengingat bahwa sengketa perdagangan AS-China tetap berisiko dan risiko ini tidak surut," kata Junichi Ishikawa, senior foreign exchange strategist IG Securities kepada Reuters.

Nilai tukar yuan offshore mulai stabil terhadap dolar AS. Tapi, para trader masih menimbang perkembangan terbaru hubungan dua negara dengan ekonomi terbesar dunia ini.

Baca Juga: IHSG masih berpeluang menguat menjelang akhir pekan

Dan Fuss, investor veteran sekaligus vice chairman Loomis Sayles mengatakan, perang dagang AS-China merupakan hal yang sangat serius dan kedua negara perlu segera mencapai kesepakatan karena efeknya bisa sangat buruk. 

"Saya pikir, penurunan suku bunga bank-bank sentral Asia merupakan respons pelemahan bisnis akibat perang dagang. The Fed dipengaruhi oleh hal yang sama dan mungkin akan memicu pemangkasan lebih lanjut," kata Fuss.

Dalam dua hari terakhir kemarin, Selandia Baru, India, Thailand, dan Filipina memangkas suku bunga acuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×