kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Hambatan dagang Filipina tak pengaruhi kinerja MYOR


Rabu, 20 Februari 2019 / 22:06 WIB
Hambatan dagang Filipina tak pengaruhi kinerja MYOR


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Terkait keingingan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) untuk negosiasi hambatan dagang di Filipina, analis melihat hal ini tidak pengaruh ke kinerja. Sebelumnya emiten berkode saham MYOR berharap negosiasi pemerintah Indonesia dengan pemerintah Filipina terkait hambatan dagang khusus (special safe guard) dapat membuahkan hasil. Bila hal itu tercapai, maka MYOR tidak perlu lagi membangun pabrik di Filipina dengan investasi US$ 75 juta.

Disamping itu, manajemen MYOR juga berharap Filipina akan menghapus hambatan dagang, sebab selama ini Filipina mengenakan pajak sebesar 11% terhadap produk Mayora. Analis RHB Sekuritas, Andrey Wijaya menilai pajak yang dikenakan Filipina tak pengaruhi kinerja MYOR.

"Tidak jadi tolak ukur ke kinerja MYOR. Karena emiten ini masih banyak ekspor produk ke negara-negara Asia Tenggara," tukasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (20/2).

Sebelumnya dalam pemberitaan Kontan.co.id, Direktur Utama Mayora, Andre Sukendra Atmadja mengatakan, rencananya peletakan batu pertama akan dilakukan pada kuartal IV tahun ini atau bertepatan pada ulang tahun ke 70 hubungan Indonesia dan Filipina.

Namun Direktur Pemasaran Mayora Ricky Afriyanto mengatakan, bisa saja hal tersebut berubah karena saat ini pemerintah sedang berupaya melakukan negosiasi kepada pemerintah Fipina untuk menghapus kebijakan hambatan dagang, sehingga Mayora tidak harus melakukan investasi untuk membangun pabrik di Filipina.

"Kita itu dikenakan pajak 11% dan Menteri perdagangan sudah membela kita agar tidak terjadi trade war, kita sih berharap kalau lobby berhasil kita tidak usah bangun pabrik di Filipina," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×