kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hajatan IPO Masih Ramai, Ada 35 Perusahaan Antre di Pipeline BEI


Kamis, 21 April 2022 / 19:22 WIB
Hajatan IPO Masih Ramai, Ada 35 Perusahaan Antre di Pipeline BEI
ILUSTRASI. Ada 35 perusahaan yang masuk dalam pipeline pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) masih semarak. Ada 35 perusahaan yang masuk dalam pipeline pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna membeberkan berdasarkan klasifikasi aset perusahaan, ada 16 calon emiten yang berkategori aset skala besar (di atas Rp 250 miliar). Selanjutnya, ada 13 perusahaan aset skala menengah (antara Rp 50 miliar - Rp 250 miliar), serta 6 perusahaan aset skala kecil (di bawah Rp 50 miliar). 

Sedangkan jika dilihat dari sektor usaha, berikut rinciannya:

  • • 2 Perusahaan dari sektor barang baku
  • • 2 Perusahaan dari sektor perindustrian;
  • • 3 Perusahaan dari sektor transportasi dan logistik;
  • • 6 Perusahaan dari sektor barang konsumsi primer;
  • • 6 Perusahaan dari sektor barang konsumsi nonprimer;
  • • 2 Perusahaan dari sektor teknologi;
  • • 2 Perusahaan dari sektor kesehatan;
  • • 3 Perusahaan dari sektor energi;
  • • 4 Perusahaan dari sektor properti dan real estate;
  • • 5 Perusahaan dari sektor infrastruktur.

Baca Juga: Begini Tanggapan Telkom Indonesia (TLKM) Terkait Rencana IPO Telkom Data Center

Nyoman menyatakan, pihaknya telah memberikan sejumlah kemudahan bagi semua tingkatan perusahaan. Langkah ini diwujudkan dengan berbagai penyesuaian peraturan dan kajian terkait mekanisme pencatatan saham.  Nyoman memastikan, hal itu dilakukan dengan tetap memperhatikan aspek perlindungan investor. 

"Kami senantiasa mendukung perusahaan-perusahaan untuk dapat menghimpun dana di pasar modal. Kami berharap hal itu dapat menjadi booster, sehingga akan lebih banyak perusahaan yang dapat tercatat di BEI dengan kuantitas, kualitas, dan nilai proceed yang lebih tinggi," ujar Nyoman kepada wartawan, Kamis (21/4).

Dalam upaya meningkatkan literasi mengenai pasar modal, BEI juga secara berkesinambungan melakukan sosialisasi kepada perusahaan-perusahaan agar ke depannya dapat melakukan penggalangan dana di pasar modal Indonesia. Adapun hingga 20 April 2022 kemarin, sudah ada 17 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI.

Baca Juga: GoTo Gelar Stabilisasi Lagi, CGS-CIMB Kembali Borong 1,3 Miliar Saham GOTO

Nyoman optimistis prospek IPO pada tahun ini akan bertumbuh dengan kondusif. Apalagi di tengah pemulihan ekonomi yang masih berlanjut, beberapa indikator pasar modal seperti minat perusahaan yang akan melakukan penggalangan dana masih relatif tinggi.

Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga terus menunjukkan pertumbuhan, bahkan mampu mencetak rekor all time high. Pada perdagangan Kamis (21/4) ini, IHSG ditutup menguat 48,83 poin atau 0,68% ke level 7.276,19.

"Indikator lainnya yang mendukung adalah tren investor di pasar modal Indonesia yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir," sambung Nyoman.

Di samping itu, ekonomi Indonesia relatif stabil di tahun 2022 ini. Kondisi pasar modal juga kondusif yang didukung oleh supervisi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan kepercayaan stakeholders pasar modal tetap terjaga. "Kami yakin bahwa semua hal positif di atas turut memberikan optimisme tahun ini dapat lebih baik dari tahun sebelumnya," pungkas Nyoman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×