Reporter: Benedicta Prima | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten properti tengah menyiapkan sejumlah strategi menyambut pembatasan sosial berskala besar (PSBB) akan kembali diterapkan di wilayah Jakarta mulai Senin (14/9).
Direktur PT Ciputra Development Tbk (CTRA) Harun Hajadi menjelaskan, memang sangat disayangkan Jakarta harus menerapkan PSBB total kembali karena bisnis yang mulai bergerak, pengunjung mall mulai meningkat dan hunian hotel juga mulai meningkat.
Tetapi di lain pihak, dia mengerti dengan keputusan PSBB ini karena rumah sakit sudah mendekati kapasitas penuh. Sehingga Ciputra Development akan mengikuti keputusan tersebut.
Baca Juga: Kepastian pelaksanaan PSBB Jakarta akan diumumkan hari ini
"Kami pasti harus mengantisipasi penurunan permintaan selama PSBB, seberapa besar, tergantung seberapa ketat. Tetapi menurut saya PSBB ini dampaknya akan lebih kecil dibandingkan dengan sebelumnya karena orang sudah lebih terbiasa dengan segala macam online dan banyak sudah tahu cara lain untuk tetap produktif," jelas dia kepada Kontan.co.id, Jumat (11/9).
Dengan kondisi tersebut, CTRA masih akan tetap berusaha untuk mencapai target dan belum akan melakukan revisi lagi. Adapun target pendapatan pra-penjualan CTRA saat ini masih menggunakan angka revisi pertama kali yaitu Rp 4,5 triliun dengan realisasi pada semester I-2020 sebesar Rp 2 triliun.
Selain itu, Harun bilang, sejauh ini belum ada proyek yang sampai terhambat atau dihentikan. CTRA pun bakal mengencangkan ikat pinggang dan menempuh cara baru untuk bisa mengakuisisi pelanggan. Antara lain, dengan fokus melakukan penjualan online, efisiensi serta meningkatkan efektivitas biaya promosi.
"Kami tidak punya rencana khusus, karena bagaimanapun pandemi ini mengakibatkan pembelian properti bukan menjadi kebutuhan utama," jelasnya.
Sementara itu Sekretaris Perusahaan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) Tony Rudianto menjelaskan, manajemen saat ini masih dalam proses menghitung kembali dampak PSBB ini pada kinerja akhir tahun. Saat ini pun, proyek pembangunan rumah milik ASRI juga masih berjalan seperti biasa.
Tony menambahkan ASRI belum memiliki rencana untuk memangkas lagi target marketing sales tahun ini. Asal tahu saja, target marketing sales ASRI saat ini sebesar Rp 2,5 triliun dari yang sebelumnya Rp 4 triliun. Adapun realisasi hingga semester I-2020 sebesar Rp 1,4 triliun.
Untuk mencapai target tersebut, ASRI berencana merilis produk baru di tahun ini. Produk tersebut bakal fokus di segmen rumah tapak dan apartemen. "Akan ada 2-3 produk baru yang diluncurkan hingga akhir tahun," jelas Tony.
Sementara itu, Direktur PT Intiland Development Tbk (DILD) Archied Noto Pradono bilang, manajemen saat ini masih menunggu implementasinya.
Baca Juga: Saktinya pernyataan Anies soal PSBB Jakarta membuat pasar saham jatuh
"Sejauh ini kami masih upayakan untuk mengejar marketing sales, minggu depan kami update," ujar dia.
Asal tahu saja, DILD menargetkan marketing sales tahun ini sebesar Rp 2,5 triliun. Adapun perolehan hingga semester I-2020 tercatat sebesar Rp 343 miliar. Capaian yang rendah tersebut terdampak pandemi Covid-19.
Berdasarkan catatan Kontan.co,id, DILD akan mengejar target marketing sales dengan menambah klaster baru di tiga proyek rumah tapak yakni Serenia Hills, Telaga Bestari dan Magnolia.
Selanjutnya: Simak nasihat Lo Kheng Hong dan Eyang Ratman saat pasar saham turun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News