kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GWSA bidik laba bersih Rp 200 miliar


Jumat, 27 Mei 2016 / 20:05 WIB
GWSA bidik laba bersih Rp 200 miliar


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Emiten properti, PT Greenwood Sejahtera Tbk (GWSA) optimis tahun ini bisnis properti akan tumbuh lebih baik. Tahun ini, perseroan membidik laba bersih sebesar Rp 200 miliar.

Target tersebut memang lebih rendah dari laba bersih tahun 2015 yang tercatat Rp 1,26 triliun. Namun perlu diingat bahwa tahun lalu kinerja perseroan tumbuh signifikan hingga 123% year on year lantaran GWSA mengikuti kebijakan revaluasi aset yang menyebabkan nilai wajar investasi properti perseroan melesat dari Rp 54,6 miliar menjadi Rp 1,07 triliun.

Bambang Dwi Yanto, Direktur Keuangan GWSA mengatakan, revaluasi aset tahun lalu telah menopang pertumbuhan perseroan. "Kita melakukan revaluasi aset di TCC Batavia II. Sehingga dari sebelumnya direncanakan sebagian akan dijual kita tetapkan untuk disewakan seluruhnya menjadi aset recurring income," katanya di Jakarta, Jumat (27/5).

Sementara tahun ini, GWSA tidak mematok target pendapatan karena penjualan baru bisa dibukukan setelah pembangunan proyek selesai dilakukan. Untuk marketing sales dibidik sebesar Rp 400 miliar tahun ini.

Ini diharapkan disumbang dari proyek Capital Square di Surabaya yang terdiri dari tiga tower apartemen, perkantoran dan Loft. Sedangkan tahun lalu hanya mengantongi marketing sales Rp 200 miliar yang berasal dari TCC tower I dan Capital Square.

Tahun ini, GWSA hanya menggarap dua proyek yakni TCC tower II dan Capital Square. Untuk membangun dua proyek tersebut, perseroan mengangarkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 200 miliar tahun ini.

Pembangunan fondasi untuk proyek TCC tower II telah selesai dan saat ini perseroan sendang dalam proses pengurusan izin pembangunan kontruksi proyek yang berdiri di atas lahan 101.400 meter persegi (m2) atau setinggi 54 lantai tersebut.

Adapun proyek Capital Square berdiri di atas lahan 1,4 hektare (ha) sudah groudnbreaking sejak September tahun lalu. Tower perkantoran akan dibangun 28 lantai, apartemen 30 lantai dan loft 28 lantai.

Bambang bilang, ini akan digarap selama 36 bulan dengan total investasi Rp 1,2 triliun. "Pendanaan proyek ini Rp 400 miliar dari pinjaman bank ICBP, sisanya dari hasil penjualan dan kas internal," jelas Bambang.

Apartemen Capital Square tediti dari tiga tipe yakni satu kamar, dua kamar dan tiga kamar yang dibanderol dengan harga mulai Rp 2 miliar -Rp 4,5 miliar. Sedangkan gedung perkantoran yang baru soft launcing pada April lalu dibanderol denagn harga Rp 33 juta per m2. Hingga saat ini, GWSA baru menagntongi marketing sales Rp 80 miliar. Sebesar Rp 60 miliar berasal dari Capital Square dan Rp 20 miliar dari penjualan TCC tower I.

Di luar kedua proyek tersebut, GWSA juga tengah menyiapkan dua proyek yakni proyek di Duri Kosambi atau berdaekatan dengan jalan toll lingkar luar Jakarta (JORR) seluas 6.028 m2 dan proyek Surabaya II seluas 3.578 m2. Bambang bilang, perseroan akan mengembangkan apartemen di kedua lokasi tersebut. Namun, tahun ini baru dalam tahap penetapan design sedangkan peluncurannya baru ditargetkan tahun depan.

Bmbang belum menjelaskan secara rinci tentang kedua rencana proyek baru tersebut. Namun, pihaknya akan menbangun beberapa tower apartemen di Duri Kosambi untuk segmen menengah bawah. Jika ada peluang, perseroan juga akan terus melakukan akuisisi lahan di kedua lokasi tersebut untuk selanjutnya dikembangkan menjadi proyek mix use.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×