Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) membukukan pendapatan Rp 27,26 triliun pada triwulan pertama 2020. Pendapatan ini naik 4,1% dibandingkan dengan pendapatan pada periode sama 2019 yang Rp 26,2 triliun.
Jika dirinci, penjualan Gudang Garam di pasar lokal tumbuh 5% year on year (yoy), dari Rp 25,65 triliun pada kuartal I-2019 menjadi Rp 26,94 triliun pada kuartal I 2020. Kontribusi segmen domestik mencapai 98,81% terhadap total pendapatan Gudang Garam.
Baca Juga: Laba Bersih Gudang Garam (GGRM) Kuartal I-2020 Naik Jadi Rp 2,45 Triliun
Kenaikan pendapatan ini didorong oleh penjualan sigaret kretek mesin (SKM) di pasar domestik yang tumbuh 4,6% yoy menjadi Rp 24,51 triliun.
Kemudian, penjualan sigaret kretek tangan (SKT) naik 11,9% yoy menjadi Rp 2,15 triliun dan kertas karton meningkat 17,4% yoy ke Rp 245,61 miliar.
Sebaliknya, penjualan rokok klobot di pasar lokal turun 14,3% yoy menjadi Rp 6,11 miliar dan penjualan lainnya merosot 70,4% yoy menjadi Rp 21,22 miliar.
Di sisi lain, penjualan ekspor yang menyumbang 1,19% total pendapatan Gudang Garam terkoreksi 40,5% yoy, dari Rp 546,84 miliar pada triwulan pertama 2019 menjadi Rp 325,26 miliar.
Baca Juga: Kekayaan orang-orang terkaya Indonesia tergerus wabah corona
Hal ini didorong penjualan SKM GGRM di luar negeri yang merosot 48,5% yoy menjadi Rp 250,38 miliar, kertas karton turun 45,7% yoy ke Rp 71,87 miliar, dan penjualan lainnya anjlok 72,7% yoy menjadi Rp 3,01 miliar.
Gudang Garam juga tidak mencatatkan penjualan pada segmen SKT di pasar ekspor.
Seiring dengan kenaikan pendapatan, Gudang Garam mencatatkan kenaikan biaya pokok penjualan sebesar 4,9% yoy menjadi Rp 22,32 triliun.
Alhasil, laba bruto GGRM naik 0,5% secara tahunan, dari Rp 4,92 triliun pada kuartal I-2019 menjadi Rp 4,94 triliun pada kuartal I-2020.
Baca Juga: Penundaan Pembayaran Cukai Rokok Menguntungkan GGRM dan HMSP
Setelah dikurangi beban usaha, keuangan, dan lain-lain, Gudang Garam mencatatkan laba bersih Rp 2,45 triliun pada triwulan pertama 2020. Jumlah ini tumbuh 3,9% dibanding periode sama tahun 2019 yang sebesar Rp 2,36 triliun.
Adapun aset GGRM pada tiga bulan pertama 2020 turun 2,3% dibanding akhir 2019 menjadi Rp 76,83 triliun. Ini seiring dengan utang GGRM yang berkurang 15,4% year to date (ytd) menjadi Rp 23,45 triliun dan ekuitas yang tumbuh 4,8% ytd menjadi Rp 53,38 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News