Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
Gudang Garam juga tidak mencatatkan penjualan pada segmen SKT di pasar ekspor.
Seiring dengan kenaikan pendapatan, Gudang Garam mencatatkan kenaikan biaya pokok penjualan sebesar 4,9% yoy menjadi Rp 22,32 triliun.
Alhasil, laba bruto GGRM naik 0,5% secara tahunan, dari Rp 4,92 triliun pada kuartal I-2019 menjadi Rp 4,94 triliun pada kuartal I-2020.
Baca Juga: Penundaan Pembayaran Cukai Rokok Menguntungkan GGRM dan HMSP
Setelah dikurangi beban usaha, keuangan, dan lain-lain, Gudang Garam mencatatkan laba bersih Rp 2,45 triliun pada triwulan pertama 2020. Jumlah ini tumbuh 3,9% dibanding periode sama tahun 2019 yang sebesar Rp 2,36 triliun.
Adapun aset GGRM pada tiga bulan pertama 2020 turun 2,3% dibanding akhir 2019 menjadi Rp 76,83 triliun. Ini seiring dengan utang GGRM yang berkurang 15,4% year to date (ytd) menjadi Rp 23,45 triliun dan ekuitas yang tumbuh 4,8% ytd menjadi Rp 53,38 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News