Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Grup Salim mulai mengambil bagian di tubuh PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BUMI pada Jumat (30/6) telah menyetujui perubahan struktur direksi dan dewan komisaris.
RUPST menyetujui pengangkatan Agoes Projosasmito sebagai Wakil Presiden Direktur. Ia bakal mendampingi Adika Nuraga Bakrie yang saat ini masih menjabat sebagai Presiden Direktur. Agus merupakan orang yang dekat dengan Grup Salim. Agus memiliki banyak proyek bisnis bersama Anthony Salim lewat perusahaan yang didirikannya, yakni Itacha Resources.
Grup Salim juga menempatkan Phiong Philipus Darma untuk menempati kursi direksi. Adapun Phiong Philipus telah bergabung di Grup Salim sejak 1984.
Baca Juga: Simak Jajaran Direksi dan Komisaris Anyar Bumi Resources (BUMI)
Direktur & Sekretaris Bumi Resources Dileep Srivastava menyampaikan, BUMI memiliki partisipasi dari empat perwakilan mitra utama yang saat ini menjabat di jajaran dewan direksi, termasuk Direktur teknologi dan digitalisasi.
Dileep mengatakan, saat ini BUMI sedang mengembangkan berbagai proyek hilirisasi batubara yang berbeda, dimana proyek diversifikasi non-batubara diupayakan dengan penuh keseriusan.
“Kami akan membuat pengumuman (terkait gasifikasi ini) pada waktu yang tepat ketika kami siap. Ini cukup untuk mengatakan bahwa hal itu adalah prioritas China Investment Corporation (CIC), Salim, dan Bakrie,” kata Dileep kepada Kontan.co.id, Senin (3/7).
Kata Dileep, BUMI juga akan berfokus pada pengoptimalan bisnis batubara. Adapun BUMI mencanangkan produksi batubara di kisaran 75 juta ton hingga 80 juta ton tahun ini. “BUMI tidak seperti perusahaan lain, dimana kami adalah perusahaan bebas utang (debt free). Pendapatan dari segmen batubara dapat mendanai proyek baru dan kami tidak ada masalah terkait pendanaan hijau,” jelas dia.
Sebelumnya, Presiden Direktur Bumi Resources Adika Nuraga memastikan bakal merealisasikan hilirisasi batubaranya melalui kerja sama dengan partner asal China. Hal ini setelah sebelumnya proyek gasifikasi batubara BUMI dengan Air Products, perusahaan asal Amerika Serikat, kandas.
Baca Juga: Jajaran Manajemen Bumi Resources (BUMI) Dirombak, Agoes Projosasmito Jadi Wadirut
Nantinya, proyek gasifikasi batubara bersama China ini akan memproduksi amonia dan diekspektasikan bisa memulai groundbreaking di awal 2024 mendatang.
“Kami menjadi Perusahaan batubara yang pertama masuk sini (hilrisasi). Bekerja sama dengan perusahaan China setelah sebelumnya dengan Amerika Serikat tetapi akhirnya cerai karena satu lain hal,” jelas pria yang akrab disapa Aga tersebut pada akhir Mei 2023.
Adika menjelaskan, dalam waktu dekat ini proses yang akan berjalan adalah memulai basic engineering design (BED). Setelah itu pihaknya akan melakukan evaluasi lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News