Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Grup Rajawali tengah menanggung utang besar. Kabar yang beredar menyebutkan, Rajawali menanggung utang jatuh tempo tahun ini sekitar US$ 700 juta kepada Credit Suisse. Oleh karena itu, Rajawali ingin melepas sebagian aset untuk menutupi utang.
Kini, Grup Rajawali melalui anak usahanya Eagle Infrastructure berniat menjual 22,32% saham di PT Nusantara Infrastructure Tbk (META). Rajawali masih bernegosiasi dengan calon investor. "Ada lima penawar, strategic dan financial investor. Campuran antara perusahaan Indonesia dan asing," ucap Managing Director Rajawali Corpora Darjoto Setyawan, kemarin (22/6).
Dia mengisyaratkan, ada grup besar lokal yang memiliki bisnis infrastruktur turut menawar META. Sekadar informasi, PT Astra International Tbk (ASII) memiliki beberapa anak usaha di sektor infrastruktur.
Ada pula Grup MNC yang juga menggarap bisnis jalan tol melalui PT MNC Toll Road. Sebelumnya dikabarkan PT Citra Marga Nusaphala Tbk (CMNP) pun berminat mencaplok META.
Ketika dikonfirmasi, Direktur PT Global Mediacom Tbk (BMTR) David Audy menyangkal niat Grup MNC menawar META. "Bukan MNC. Kami tak ada rencana ke situ," ucap dia, kepada KONTAN.
Harga saham META kemarin senilai Rp 187 per saham. Dengan asumsi jumlah saham yang dijual sebanyak 3,4 miliar, Rajawali bisa meraih Rp 635,8 miliar.
Darjoto berharap, Rajawali sudah mengetahui pembeli META di akhir Juni atau awal Juli. Setelah itu, Rajawali dan pihak pembeli akan meneken perjanjian, melapor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan melakukan due diligence.
META merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jalan tol, pelabuhan, air, energi dan menara telekomunikasi. Pada kuartal I-2015, META membukukan laba bersih Rp 26,37 miliar. Jumlah tersebut melonjak 70% dibandingkan laba di periode yang sama tahun lalu. Adapun pendapatannya tumbuh 33% year-on-year (yoy) menjadi Rp 129,47 miliar di kuartal pertama tahun ini.
Rajawali juga akan melego kepemilikan di PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI). Rajawali berniat menjual 1,09 miliar setara 51% saham TAXI. Dengan harga pasar TAXI di Rp 1.000 per saham, Rajawali diestimasi meraup Rp 1,09 triliun. Grup Rajawali dalam proses due diligence dengan calon pembeli PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG). Due diligence diperkirakan rampung akhir Juni.
Rajawali baru saja sepakat menjual 37% saham di PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) senilai US$ 680 juta ke investor asal Malaysia, Felda Global Ventures Holdings Berhad (FGV).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News