Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Tahun 2023 menjadi periode yang penuh dengan ekspansi bisnis perusahaan konglomerasi. Kontan.co.id mencatat, sejumlah konglomerasi rajin menggelar ekspansi di sepanjang tahun ini.
Salah satu konglomerasi yang paling gencar melakukan ekspansi bisnis yakni Grup PT Astra International Tbk (ASII) melalui anak perusahaan, baik di sektor otomotif, kesehatan, maupun tambang mineral nonbatubara.
Belum lama ini, tepatnya pada Agustus 2023, ASII resmi menuntaskan akuisisi PT Tokobagus alias OLX Classifieds, melalui PT Astra Digital Mobil dan PT Astra Digital International.
Meski demikian, manajemen enggan untuk merinci nilai akuisisi ini. Yang jelas, aksi korporasi ini merupakan salah satu langkah yang ditempuh Grup Astra dalam mengakselerasi transformasi digital untuk menjadi perusahaan yang berkelanjutan.
Baca Juga: Menyusuri Jejak Ekspansi UNTR, Membenam Investasi Rp 15,13 Triliun Demi Diversifikasi
Lebih awal lagi tepatnya pada Juli 2023, ASII melalui PT Astra Digital International menambah komposisi investasi pada platform ekosistem kesehatan digital PT Media Dokter Investama alias Halodoc. Melalui pendanaan seri D, Halodoc mengantongi total dana investasi sebesar US$ 100 juta. Total investasi Astra setelah pendanaan ini mencapai US$ 135 juta.
Aksi ekspansi juga turut diramaikan oleh anak usaha ASII, yakni PT United Tractors Tbk (UNTR). Penjual alat berat merek Komatsu ini baru saja merampungkan akuisisi tambang nikel, yakni PT Stargate Pasific Resources dan PT Stargate Mineral Asia. Jika ditotal, nilai dari penyelesaian akuisisi ini mencapai Rp 3,22 triliun.
Sekretaris Perusahaan UNTR Sara K. Loebis mengatakan, UNTR masih membuka peluang untuk mencaplok tambang mineral lainnya, mengingat posisi kas UNTR yang melimpah. “United Tractors masih terbuka untuk potensi akuisisi mineral lain,” terang Sara saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (7/11).
Baca Juga: Ini Emiten Konglomerasi yang Rajin Ekspansi di Tahun 2023
Sara menyebut, rata-rata volume produksi nikel Stargate Pasific Resource berkisar 400.000 sampai 500.000 ton ore per tahun. Produksi berpotensi ditingkatkan menjadi 2,5 juta ton ore per tahun. “Saya cek dahulu persisnya target (produksi) tahun depan,” sambung dia.
Sebelumnya, pada Juni 2023, UNTR melalui anak usahanya yakni Danusa Tambang juga melakukan pengambilan 19,99% kepemilikan saham di Nickel Industries Limited (NIC), dengan total investasi sebesar US$ 943 juta.
Tak hanya di sektor nikel. UNTR juga aktif mencari peluang di bisnis hijau. UNTR lewat anak usahanya, PT Energia Prima Nusantara (EPN) mengambil alih 40,476% saham baru yang diterbitkan oleh PT Supreme Energy Sriwijaya (SES), yang merupakan perusahaan panas bumi (geothermal). Total akuisisi ini bernilai Rp 634,94 miliar atau US$ 42,32 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News