Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten konglomerasi tercatat masih rajin melakukan ekspansi di sepanjang tahun 2023.
Misalnya saja, Grup PT Astra International Tbk (ASII) masih gencar melakukan ekspansi melalui anak perusahaan.
Salah satunya, ASII melalui PT Astra Digital International mengakuisisi platform ekosistem kesehatan digital PT Media Dokter Investama alias Halodoc.
Melalui pendanaan seri D, Halodoc mengantongi total dana investasi sebesar US$ 100 juta. Total investasi Astra setelah pendanaan ini mencapai US$ 135 juta.
Lalu, melalui PT United Tractors Tbk (UNTR), ASII mengakuisisi tambang nikel PT Stargate Pasific Resources dan PT Stargate Mineral Asia. Jika ditotal, nilai dari penyelesaian akuisisi ini mencapai Rp 3,22 triliun.
Baca Juga: Aksi Merger dan Akuisisi Diproyeksi Meningkat Tahun Depan
Emiten dari Grup Barito juga rajin ekspansi. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) tercatat mengakuisisi 2.263.030.000 saham Multi Tambang Jaya Utama. Nilai transaksi itu mencapai US$ 218 juta atau setara Rp 3,35 triliun.
CUAN juga mengumumkan masuk ke bisnis emas, pasir silika, hingga batubara kokas pada tahun ini. Terkini, CUAN masuk ke bisnis kontraktor tambang dengan mengakuisisi sebagian saham PT Petrosea Tbk (PTRO).
Selain itu, ada Harita Group, Grup Merdeka, Grup Bakrie, Grup Medco, hingga emiten Low Tuck Kwong yang juga tercatat melakukan ekspansi di tahun ini.
Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy melihat, Grup Barito dan Grup Indika menjadi dua teratas konglomerasi emiten yang mencatatkan ekspansi paling agresif di tahun 2023.
Di tahun ini, emiten kedua grup itu banyak masuk ke bisnis renewable energy alias energi baru terbarukan (EBT).
“Dalam jangka pendek, bisnis EBT itu bagus dan menguntungkan,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (7/12).
Namun, Budi melihat, bisnis EBT masih belum ada kepastian untuk jangka menengah dan panjang.
“Sebab, kurang kondusifnya peraturan presiden (terkait EBT) yang ada saat ini,” ungkapnya.
Kinerja Grup Barito memang tercatat naik pada perdagangan hari ini (7/12). PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) jadi top gainers, sedangkan kapitalisasi pasar (market cap) PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) sudah melewati level Rp 1.000 triliun.
Baca Juga: Tiktok-GOTO Bakal Berkongsi, Kehadiran Regulasi Perlindungan Data Konsumen Mendesak
Menurut Budi, para emiten konglomerasi itu juga berkepentingan dalam menjaga harga sahamnya. Termasuk salah satunya BREN yang market cap-nya baru saja menyentuh level Rp 1036,84 triliun.
“Mungkin itulah kelebihan saham ini,” ungkapnya.
Melansir RTI, Kamis (7/12), harga TPIA melonjak 870 poin atau 25% ke level harga Rp 4.350 per saham. BRPT membuntuti dengan lompatan harga 290 poin atau 22,14% ke level Rp 1.600 per saham.
Sementara BREN naik 550 poin atau 7,64% ke harga Rp 7.750 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News