kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Greenwoods Group Berencana IPO Lepas 10%-15% Saham ke Publik


Minggu, 18 Agustus 2024 / 18:25 WIB
Greenwoods Group Berencana IPO Lepas 10%-15% Saham ke Publik
ILUSTRASI. Greendwoods Group luncurkan perumahan klaster bertajuka Aria Puri di Jakarta Barat


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Greenwoods Group optimisis pasar properti tetap menggeliat terutama untuk segmen yang tidak sensitif harga. Oleh karena itu, pengembang ini akan semakin gencar melakukan inovasi dan berekspansi.

Pengembang berusia 20 tahun ini tercatat sudah berhasil menyelesaikan pengembangan 57 proyek properti di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Semarang, dan Bali.

Saat ini, Greenwoods memiliki 16 proyek hunian yang sedang berjalan dengan mengusung merek Citaville,  Bale Arsa, Damara, Aria  Greenwoods Country, dan Damara Estate. 

Founder & CEO Greenwoods Group Okie Imanto mengatakan, pihaknya akan meluncurkan 6 proyek baru hingga kuartal I 2025. “Kami berani mempersiapkan 6 proyek baru, karena sudah belajar dari masa Pandemi. Rupanya walau ada gonjang-ganjing pembeli rumah masih ada, dari segmen yang tidak terlalu sensitif harga dan fokus pada kualitas,” kata dia, Sabtu (17/8).

Okie membenarkan faktor ketidakpastian ekonomi makro memang tak berpengaruh ke segmen tersebut yang membuat mereka cenderung menunda pembelian. Namun, pengembang menurutnya hanya perlu inovatif untuk menjaring segmen tersebut untuk segera melakukan pembelian. 

Ia memperinci, proyek yang akan diluncurkan terdiri dari perumahan Aria di Bogor, Aria Cilandak, Bale Arsa di Bogor, Greenwoods Country Serpong,  Greenwoods Country Semarang, dan Citaville. 

Baca Juga: Menilik Prospek Rumah Tapak di Wilayah Bogor

Dalam pengembangan proyek-proyeknya, Greewoods Group akan fokus menjadi pengembang butik dimana masing-masing proyek maksimal hanya menghadirkan 800 unit. Menurut Okie, langkah tersebut dilakukan agar perseroan bisa tetap fokus pada kualitas produk yang dihadirkan. 

Tahun ini, Greenwoods Group optimisis bisa mencetak pertumbuhan penjualan. Pengembang ini menargetkan marketing sales sebesar Rp 850 miliar, naik dari Rp 690 miliar pada tahun 2023. 

Untuk memacu penjualan, pengembang ini selalu berpartisipasi dalam berbagai pameran, terutama pameran yang digelar BCA. Seperti diketahui, BCA Expo 2024 offline digelar pada 16-18 Agustus 2024 di Hall 5-10 ICE BSD City dan secara online pada 16 Agustus hingga 30 September 2024 melalui situs resmi expo.bca.co.id.

Okie bilang, pihaknya optimistis selama BCA Expo, Greewoonds akan menjaring marketing sales sebesar Rp 150 miliar. “Hari pertama saja, kami sudah berhasil menjual 6 unit dengan nilai Rp 29 miliar,” ujarnya.

Strategi lain yang dilakukan Greenwoods dalam memperkuat posisi sebagai pengembang terus memperkuat branding. Pada BCA Expo, pengembang ini melakukan re-branding logo Citaville serta meluncurkan dua  brand terbarunya, yakni Greenwoods Country dan Damara Estate

Baca Juga: Agung Podomoro (APLN) Kembangkan Properti Baru di Balikpapan dan Samarinda

Okie mengatakan, re-branding logo Citaville dilakukan agar lebih menyesuaikan diri dengan generasi millenial dan keluarga muda sebagai segmen pasar utamanya. Sejak awal, proyek hunian dengan Brand Citaville diperuntukan bagi frist home buyer atau pembeli rumah pertama. Saat ini harga yang untuk brand ini mulai dari Rp400 juta hingga Rp 1 miliar.

Berencana IPO 

Untuk memperkuat ruang ekspansi ke depan, Greenwoods Group juga berencana untuk melakukan penawaran saham perdana atau initial publik offering (IPO) sekitar tahun 2025- 2026. Namun, rencana itu saat ini masih dalam tahap sangat dini. 

Okie mengatakan, nilai valuasi Greenwoods Group dengan 16 proyek yang berjalan saat ini mencapai Rp 11,8 triliun. Dalam setahun ke depan,  pengembang ini menargetkan nilai valuasinya bisa mencapai Rp 30 triliun. “Kami akan melepas saham ke publik sekitar 10% -15%,” ungkapnya. 

IPO tersebut akan menambah modal perseroan untuk melakukan akuisisi-akuisisi lahan dan ekspansi ke bisnis di luar residensial. 

Tahun ini, Greenwoods Group menganggarkan belanja modal (capex) Rp 350 miliar untuk melakukan akuisisi lahan di lokasi-lokasi strategis. Adapun total landbank perseroan saat ini mencapai lebih dari 160 ha. 

Baca Juga: Intiland (DILD) Groundbreaking Proyek di IKN, Ada Tiga Proyek Utama

Selain pengembangan residensial, kata Okie, pihaknya juga mengembangkan bisnis perhotelan di luar negeri, berencana membangun bisnis pemakaman, dan theme park lewat berbagai kolaborasi. Tahun ini, Greenwoods sudah melakukan MoU dengan Cimory mengembangkan Dairyland Cimory di Jimbaran dan Yogyakarta.

Kemudian, Greenwoods Group telah menandatangani nota kesepahaman dengan salah satu operator wellness dan sports, yaitu KYZN untuk bersinergi mengembangkan sportsclub & wellness di titik-titik properti Greenwoods. 

Hal ini ditujukan untuk memberikan value bagi para konsumen serta capital gain lebih tinggi dibanding residensial lain. “Kyzn akan difokuskan untuk pengembangan di Greenwoods Country dimulai dari Greenwoods Country Serpong,” kata Okie. 

Untuk ekspansi ke luar negeri, Greenwoods berkolaborasi dengan Icon Oceania sedang membangun hotel bintang 4 di Sydney, Australia, sebanyak 222 kamar. Hotel ini ditargetkan akan beroperasi pada tahun 2026. Selanjutnya, pengembang ini juga berencana ekspansi mengembangkan apartemen luxury di Pert dengan investasi sekitar AUD 55 juta. 

Tak hanya ke Australia, Greenwoods Group juga ekspansi ke Jepang dengan menghadirkan kabin glamping sebanyak 60 unit di dua lokasi. “Saat ini, kami juga sedang membangun hotel butik di Tokyo sebanyak 70 kamar yang ditargetkan beroperasi pada 2026.” terang Okie

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×