Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Greenwood Sejahtera Tbk (GWSA) harus melunasi Obligasi Berkelanjutan I Greenwood Sejahtera Tahap I Tahun 2014 senilai Rp 72 miliar yang jatuh tempo pada 14 Januari 2019. Adapun tingkat bunga tetap obligasi ini 14,25% per tahun.
Sekretaris Perusahaan Greenwood Sejahtera Linda Halim mengatakan, perusahaan siap melunasi obligasi tersebut sesuai dengan tanggal jatuh temponya. "Akan kami bayarkan tanggal 14 Januari 2020," ujar Linda kepada Kontan.co.id, Jumat (3/1).
Untuk melunasi obligasi tersebut, Greenwood Sejahtera akan menggunakan dana kas internal. Linda pun mengatakan pelunasan ini tidak akan mengganggu kegiatan operasional perusahaan.
Baca Juga: Lima obligasi senilai Rp 2,68 triliun jatuh tempo pada Januari 2020
Adapun, per 30 September 2019, Greenwood Sejahtera memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 384,94 miliar. Jumlah tersebut naik tipis bila dibandingkan posisi per 31 Desember 2018 yang tercatat Rp 382,6 miliar.
Kenaikan tersebut didukung oleh adanya arus kas masuk dari aktivitas investasi sebesar Rp 100,74 miliar dan arus kas masuk dari pendanaan sebesar Rp 15,23 miliar. Sementara, arus kas operasi justru negatif Rp 113,49 miliar.
Kemudian, pada kuartal III-2019 perusahaan tercatat memiliki utang jangka pendek sebesar Rp 121,71 miliar. Posisi tersebut turun dari periode 31 Desember 2018 yang tercatat sebesar Rp 150,47 miliar.
Baca Juga: Greenwood Sejahtera (GWSA) fokus dua proyek ini untuk mencapai target pendapatan
Sementara utang jangka panjang perusahaan tercatat sebesar Rp 463,71 miliar. Naik dari posisi 31 Desember 2018 yang tercatat sebesar Rp 447 miliar. Sedangkan ekuitas perusahaan tercatat sebesar Rp 6,97 triliun, naik tipis dari posisi 31 Desember 2018 yang tercatat sebesar Rp 6,9 triliun.
Di sisi lain, GWSA mencatatkan kenaikan pendapatan dari Rp 53,6 miliar di kuartal III-2018 menjadi Rp 66,1 miliar di kuartal III-2019. Namun, sayangnya laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk mengalami penurunan. Adapun pada kuartal III-2018 laba perusahaan tercatat Rp 100,89 miliar kemudian turun du kuartal III-2019 menjadi Rp 75,94 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News