Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Green Power Group Tbk (LABA) menandatangani nota kesepahaman alias Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama dengan PT ZTE Indonesia. MoU tersebut diteken oleh Direktur LABA An Shaohong dengan ZTE Indonesia pada Jumat (10/1).
Direktur Utama Green Power Group William Ong mengungkapkan MoU ini merupakan tahap awal untuk memfasilitasi kerangka kerja sama, dan untuk membahas persyaratan komersial tertentu serta mencerminkan rencana umum keterlibatan para pihak. MoU ini bertujuan untuk mengeksplorasi kerja sama Energi Baru Terbarukan (EBT) - fotovoltaik.
LABA dan ZTE Indonesia telah menyepakati hal-hal pokok yang akan dijalankan. Pertama, bidang kerja sama. Mencakup proyek fotovoltaik di Regiao Administrativa Especial de Oecusse Ambeno (RAEOA) - Timor Leste. Kerja sama ini nantinya ditujukan dalam pengembangan bersama fasilitas pembangkit listrik tenaga surya photovoltaic (PV).
"Penandatanganan MoU dengan PT ZTE Indonesia ini sekaligus menjadi langkah nyata Perseroan dalam menindaklanjuti MoU yang sebelumnya telah ditandatangani Perseroan dengan Presidente da RAEOA mengenai Penandatangan Nota Kesepahaman Jual-Beli Listrik," ungkap William dalam keterbukaan informasi, Senin (13/1).
Baca Juga: Rights Issue dan Private Placement Capai Rp 49,91 Triliun di 2024, Bagaimana di 2025?
Pokok-pokok yang disepakati juga mencakup pembiayaan, pengembangan listrik tenaga surya-fotovoltaik, serta kerja sama lain dalam proyek fotovoltaik di kawasan Asia - Pasifik. "Hal ini mencakup seluruh bidang yang tidak dapat dikecualikan atau menggantikan bentuk -bentuk kerja sama lain dalam kerja sama tersebut," imbuh William.
Kedua, hal-hal pokok yang disepakati LABA dan ZTE Indonesia adalah terkait hak dan kewajiban para pihak. Dalam hal ini, LABA akan menginformasikan seluruh permintaan dan peluang baru kepada PT ZTE Indonesia untuk berpartisipasi dalam setiap proyek fotovoltaik.
PT ZTE Indonesia akan memberikan solusi terdepan di industri sesuai kebutuhan LABA dan mengonsentrasikan sumber daya berkualitas tinggi dalam setiap proyek. "Para Pihak akan melakukan penandatanganan perjanjian secara terpisah pada setiap ruang lingkup kegiatan spesifik," tandas William.
Dari sisi pergerakan saham, LABA menutup perdagangan Senin (13/1) dengan pelemahan 4,65% ke posisi Rp 246 per saham.
Selanjutnya: Bursa Karbon Indonesia Bakal Buka Perdagangan Internasional
Menarik Dibaca: Cuaca Besok di Yogyakarta, Wilayah Ini Diguyur Hujan Sepanjang Hari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News