Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) telah merampungkan proses penerbitan surat utang berwawasan hijau (green bond) di pasar global senilai US$ 400 juta.
Dari nilai penerbitan tersebut, emiten yang bergerak di industri panas bumi tersebut sukses mencatat permintaan hingga US$ 3,3 miliar. Dengan demikian, terjadi kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 8,25 kali.
Menurut Global Markets Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, respons positif pelaku pasar atas penerbitan green bond PGEO ditopang oleh sejumlah hal, salah satunya tingginya minat investor didasarkan pada performa perusahaan yang terbukti positif bagus di sepanjang tahun lalu.
Selain itu, posisi PGEO sebagai pemain utama dari bisnis penghasil energi yang ramah lingkungan. “Ini penting, karena akan menjadi penopang utama kesinambungan bisnis PGEO ke depan," ujar Myrdal, Senin (8/5).
Baca Juga: PGEO Rilis Utang Baru untuk Bayar Utang, Ini Dampaknya Menurut Analis
Ini belum mempertimbangkan faktor imbal hasil yang ditawarkan PGEO, yang memang terlihat menarik di tengah kondisi penurunan yield obligasi global. Selain itu, profil PGEO di mata investor global juga dilengkapi dengan rating perusahaan di level internasional yang baik dan berkategori status layak investasi (investment grade).
Asal tahu, green bond yang diterbitkan PGEO menawarkan kupon 5,15% per tahun, yang jatuh tempo pada 2028.
"Sentimen terhadap emerging markets dengan kekuatan fundamental cukup baik saat ini cukup positif. Indonesia juga masuk dalam kategori itu. Sehingga wajar jika green bonds PGEO direspons bagus oleh pasar," tutup Myrdal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News