Reporter: Ahmad Febrian, Yuliana Hema | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca 14 tahun beroperasi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencapai level profitabilitas. Pada kuartal IV 2023 tercatat, pencapaian EBITDA Group yang disesuaikan mencapai Rp 77 miliar. Memang masih kecil. Tapi jika dibandingkan,EBITDA yang disesuaikan kuartal IV-2022 yang minus Rp 3,14 triliun
Berkat pencapaian pada kuartal IV, sepanjang 2023 GOTO mencatatkan EBITDA yang disesuaikan minus Rp 3,67 triliun/ Jauh lebih rendah dari setahun sebelumnya yang tercatat minus Rp 16,01 triliun.
EBITDA yang disesuaikan atau adjusted EBITDA adalah ukuran keuangan non Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Ukuran ini memiliki komponen rugi sebelum pajak penghasilan dan menyesuaikan untuk beban penyusutan dan amortisasi, penghasilan keuangan, biaya bunga, hingga perhitungan kerugian atas penurunan nilai investasi pada entitas asosiasi. Adjusted EBITDA merupakan salah satu parameter profitabilitas dari emiten startup/
Di sisi lain, GOTO semakin mantap menggelar pembelian kembali saham alias buyback maksimal US$ 200 juta. Ini sejalan dengan capaian kinerja sepanjang 2023. Direktur Utama GOTO Patrick Walujo mengatakan seiringan dengan perbaikan profitabilitas dan arus kas, GOTO akan mengoptimalisasi pemanfaatan modalnya sejalan dengan rencana alokasi modal yang baru disusun,
Baca Juga: Kian Ekspansif, EBITDA Goto Financial Membaik hingga 55% Sepanjang 2023
"Rencana ini mencakup inisiatif pembelian kembali saham GOTO atau share buyback sebanyak-banyaknya US$ 200 juta," jelas dia dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Selasa (19/2). Aaksi korporasi itu baru bisa dieksekusi setelah GOTO memperoleh restu dari regulator dan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Sepanjang 2023, GOTO membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 14,78 triliun. Pencapaian tersebut melonjak 30,28% secara tahunan dari Rp 11,34 triliun pada 2022. Kemudian rugi usaha GOTO menyusut 66,11% menjadi Rp 10,27 triliun sepanjang 2023. Di tahun sebelumnya, rugi usaha perusahaan teknologi ini mencapai Rp 30,32 triliun.
Namun akibat pencatatan goodwill sebesar Rp 78,76 triliun di 2023 akibat melepas pengendalian PT Tokopedia, rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk GOTO membengkak 128,44% yoy menjadi Rp 90,39 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News