Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berkontribusi Rp 259,6 triliun hingga Rp 392 triliun terhadap PDB Indonesia di tahun 2023. Selain itu juga berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, terutama pada lima sektor penting.
Kepala LPEM FEB UI Chaikal Nuryakin mengatakan GoTo secara konsisten memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia meskipun pertumbuhan
PDB Indonesia melambat akibat perlambatan ekonomi global. Laporan terbaru Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) mencatat Grup GoTo berkontribusi sebesar Rp 259,6 triliun hingga Rp 392 triliun terhadap PDB Indonesia di tahun 2023.
"Angka tersebut berasal dari nilai tambah yang dihasilkan dari aktivitas perusahaan dan mitra bisnis dalam ekosistem GoTo yakni mitra pengemudi dan pedagang (merchant) UMKM," ujar Chaikal dalam siaran pers, Rabu (5/6).
Chaikal menjelaskan hasil kajian tersebut juga didasarkan pada klasifikasi 17 sektor dari Badan Pusat Statistik (BPS). Adapun nilai kontribusi ini tidak merefleksikan total nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) GoTo.
Baca Juga: Harga Saham Blue Chip Terus Melemah, Mana Yang Layak Beli?
Dari kajian LPEM UI tersebut, dampak GoTo terlihat jelas pada lima sektor penggerak PDB Indonesia tahun 2023. Kelima sektor itu yakni, ritel yang meliputi perdagangan grosir dan eceran, perbaikan kendaraan bermotor dan sepeda motor (melalui bisnis inti GoTo di layanan on-demand dan e-commerce), dengan nilai mencapai Rp 154,7 triliun hingga Rp 175,4 triliun.
Kemudian dari sektor manufaktur, yang berasal dari dampak tidak langsung kegiatan bisnis yang dilakukan merchant GoTo, dengan estimasi nilai Rp 17,4 triliun sampai dengan Rp 45,1 triliun.
Selanjutnya dari sektor teknologi informasi dan komunikasi dari bisnis GoTo sebagai platform digital, dengan perkiraan nilai Rp 17,41 triliun hingga Rp 24,56 triliun.
Berikutnya kegiatan akomodasi dan makanan dan minuman dari layanan GoFood, dengan nilai Rp 12,40 triliun sampai Rp 19,68 triliun. Terakhir yaitu transportasi dan pergudangan dari layanan on-demand dan logistik GoTo dengan estimasi nilai Rp 12,43 triliun hingga Rp 21,08 triliun.
Baca Juga: IHSG Anjlok 2,14% ke 6.947 Rabu (5/6), Ada 421 Saham Turun Harga Hari Ini
Chaikal mengungkapkan tahun ini, pemerintah optimistis ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih tinggi yakni di angka 5,2%, sedangkan selama kuartal I-2024, ekonomi Indonesia naik 5,11% year on year (YoY). Menurutnya beberapa lembaga global juga sudah memberikan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yakni IMF mengestimasi Indonesia tumbuh 5,0%, World Bank 4,9%, dan OECD 5,1%.
"Tahun 2024 bakal diwarnai tantangan global yang signifikan. Sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia akan didukung kuatnya konsumsi domestik dan belanja pemerintah," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama GoTo Patrick Walujo, mengatakan GoTo sebagai karya anak bangsa terus berjuang untuk menjadi kebanggaan Indonesia. Ia yakin bahwa teknologi bisa mendorong masyarakat untuk meraih masa depan yang lebih baik.
"Terutama bila teknologi yang dikembangkan dapat bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat,” ucapnya.
Selain itu Patcik menambahkan GoTo juga terus memberikan peluang dan pemberdayaan bagi jutaan mitra pengemudi dan UMKM lokal agar mereka bisa terus tumbuh dan sukses, sekaligus mendukung kemajuan ekonomi digital Indonesia.
“Dampak positif yang diberikan perusahaan terhadap perekonomian nasional menjadi motivasi kuat untuk memastikan bisnis kami dapat terus bertumbuh agar dapat membawa manfaat yang semakin luas bagi semakin banyak masyarakat Indonesia," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News