Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) berniat menambah free float atau saham beredar di pasar. Emiten tambang ini akan menggelar aksi korporasi berupa penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
Meski ada 50 juta saham dengan yang dimiliki oleh masyarakat dengan 300 pemegang saham, persentase kepemilikan publik di bawah 5% hanya sebesar 3%. "Sehingga masih belum memenuhi minimal persentase jumlah yang yang dimiliki pemegang saham masyarakat (free float) yang disyaratkan sebesar 7,5%," ungkap Golden Energy Mines dalam keterbukaan informasi, pada 28 Januari 2020 lalu.
Baca Juga: 2020, Golden Energy Mines (GEMS) bidik peningkatan produksi dan penjualan batubara
Oleh karena itu, emiten Grup Sinarmas ini berniat melepas saham baru sebanyak-banyaknya 294,12 juta saham atau 5% dari modal disetor pada saat pengumuman rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) saat ini. Asal tahu, saat ini saham GEMS masih dalam suspensi oleh Bursa Efek Indonesia. Pada transaksi terakhir 30 Januari 2018, harga saham GEMS berada di Rp 2.550 per saham..
GEMS berniat menggelar rights issue ini pada akhir semester I tahun 2020 atau berdasarkan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pelaksanaan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu ini harus mendapatkan pernyataan efektif dari OJK dalam jangka waktu tidak lebih dari 12 bulan sejak tanggal persetujuan RUPSLB yang rencananya akan digelar pada 5 Maret 2020.
Baca Juga: BEI lanjutkan proses delisting saham Golden Energy Mines (GEMS)
Setelah rights issue, kepemilikan pemegang saham yang tidak menggunakan haknya untuk melaksanakan HMETD akan terdilusi maksimal 4,62%. Per 31 Januari 2020, pemegang saham terbesar GEMS adalah Golden Energy and Resources Limited sebesr 67%. GMR Coal Resources Pte LTd menggenggam 30% saham GEMS. Sedangkan masyarakat dengan kepemilikan kurang dari 5% tercatat hanya 3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News