Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten tambang batu bara PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) sebelumnya berencana akan melepas saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue untuk memenuhi ketentuan free float. Manajemen menyatakan rencana ini akan terealisasi menunggu harga batubara membaik.
“Saat ini masih dalam tahap proses ini dengan pemegang saham utama kami,” kata Sekretaris Perusahaan GEMS Sudin Sudirman kepada Kontan.co.id, Rabu (14/8).
Baca Juga: Catat, ini jadwal pembagian dividen Golden Energy Mines (GEMS)
Sudin menyatakan, GEMS masih menunggu waktu yang tepat karena harga batubara sedang kurang bagus. Namun, sejauh ini GEMS sudah mendapat restu dari pemegang saham untuk melakukan rights issue sebab rencana ini sudah dibicarakan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di 2017.
Kendati demikian persetujuan itu hanya berlaku sampai dua tahun yakni pada 2019 ini. Sehingga kalau harga batubara masih kurang baik hingga akhir tahun, paling lambat GEMS akan meminta persetujuan lagi di 2020.
Baca Juga: Ini Agenda Golden Energy (GEMS) Untuk Memperbesar Kemampuan Produksi Batubara
Sudin bilang saham publik yang akan diterbitkan hanya sesuai dengan yang ditentukan yakni 7,5% saja. Mengenai rencana penggunaan dana, GEMS belum membahasnya lebih lanjut.
Asal tahu saja jumlah pemegang saham publik GEMS baru mencapai 3% atau sebanyak 176,48 juta saham. Pemilik saham lainnya adalah GMR Coal Resources Pte. Ltd sebanyak 30% kemudian Golden Energy and Resources Limited sebanyak 40% dan Golden Energy and Resources Limited sebanyak 26,9%.
Saham GEMS masih dalam suspensi di pasar regular dan tunai oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 31 Januri 2018. Alasan saham GEMS digembok karena tidak memenuhi peraturan free float minimal 7,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News