kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Global Sukses Digital (DOSS) & Esta Indonesia (NEST) Gelar IPO, Mana yang Prospektif?


Kamis, 01 Agustus 2024 / 20:10 WIB
Global Sukses Digital (DOSS) & Esta Indonesia (NEST) Gelar IPO, Mana yang Prospektif?
ILUSTRASI. Suasana pencatatan perdana saham sejumlah emiten baru di Bursa Efek Indonesia.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kedatangan dua emiten baru dalam waktu dekat. Mereka adalah PT Global Sukses Digital Tbk (DOSS) dan PT Esta Indonesia Tbk (NEST) yang sedang melakukan penawaran umum. 

DOSS memasang harga penawaran umum perdana alias Initial Public Offering (IPO) senilai Rp 135 per saham. Ini merupakan batas atas dari kisaran harga penawaran awal di kisaran Rp 130–Rp 135 per saham.  

DOSS menawarkan maksimal 450 juta saham baru yang setara dengan 26,09% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pasca IPO. Dus, DOSS bakal memperoleh dana segar Rp 60,75 miliar. 

Baca Juga: Pasang Harga IPO Rp 200, Esta Indonesia (NEST) Siap Raup Rp 164 Miliar

Melansir prospektus penawaran umumnya, sekitar 27,4% dari dana IPO akan digunakan untuk belanja modal seperti biaya sewa gerai, pengembangan gerai baru dan biaya ekspansi gerai lama mulai 2024 dan 2025. 

Sekitar 72,6% bakal dipakai untuk modal kerja, dalam rangka mendukung kegiatan utama dan operasional DOSS, termasuk dan tidak terbatas pada pembiayaan pengadaan, distribusi serta beban operasional lainnya. 

Sementara itu, NEST menetapkan harga IPO sebesar Rp 200 per saham. NEST menawarkan maksimal 822,50 juta saham biasa atau setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. 

Perusahaan yang berkedudukan di Semarang ini berpotensi meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp 164,50 miliar. Rencananya dana hasil IPO itu akan digunakan untuk beberapa hal. 

Baca Juga: Pasang Harga Atas, Global Sukses Digital (DOSS) Patok Harga IPO Rp 135

Pertama, sekitar 7,5% akan digunakan untuk belanja modal berupa pembelian enam bidang tanah dan bangunan di Poso, Sulawesi Selatan, yang akan difungsikan sebagai rumah salah burung walet. 

Kedua, sekitar 18,93% akan digunakan untuk penyetoran modal kepada entitas anak, yaitu PT Tunas Esta Indonesia untuk membeli enam bidang tanah dan bangunan untuk operasional dan pabrik. 

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menjelaskan berdasarkan sektornya, perusahaan yang tergolong dalam sektor konsumen primer tentu akan paling diunggulkan. 

Baca Juga: Menilik Saham ISEA yang Masuk UMA Kurang dari Sebulan Pasca IPO

"Di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik baik dari domestik maupun global saat ini, secara umum sektor konsumen primer paling unggul dibandingkan sektor lainnya," jelasnya kepada Kontan, Kamis (1/8). 

Asal tahu saja, NEST merupakan perusahaan perdagangan sarang burung walet dan masuk ke dalam sektor konsumen primer. Sementara, DOSS merupakan perusahaan penjual eceran alat fotografi dan termasuk dalam sektor konsumer non siklikal.

Selanjutnya: Penyaluran Kredit MNC Bank (BABP) Tumbuh 0,81% Jadi Rp 10,61 Triliun Per Juni 2024

Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok (2/8) Hujan Deras, Status Waspada Bencana Provinsi Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×