Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Glencore International Investments Ltd berniat menambah kepemilikan pada PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) lewat aksi korporasi rights issue. Glencore telah menggenggam 18% saham CITA lewat transaksi di bursa pada 18 Desember 2019 lalu.
CITA akan menggelar penawaran umum terbatas III kepada pemegang saham dalam rangka penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Emiten tambang ini akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 648,22 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Dengan harga rata-rata saham CITA dalam tiga bulan terakhir yakni Rp 1.829 per saham, maka rights issue Cita Mineral ini bisa mencapai Rp 1,18 triliun.
Setiap pemegang 26 saham CITA yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham tanggal 12 Februari 2020 mempunyai lima HMETD. Jika ada pemegang saham yang tidak mengeksekusi haknya, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lain yang memesan lebih besar dari haknya secara proporsional. Pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya akan terdilusi kepemilikan sahamnya sebesar 16,1%.
"PT Harita Jayaraya selaku pemegang saham utama CITA menyatakan tidak akan melaksanakan HMETD dan mengalihkan seluruh HMETD yang dimiliki kepada Glencore International Investments Ltd," ungkap Cita Mineral dalam prospektus ringkas, Kamis (9/1).
Glencore akan melaksanakan seluruh HMETD sejumlah 116,68 juta dan seluruh HMETD yang dialihkan dari Harita Jayaraya sejumlah 472,94 juta saham baru. Setelah rights issue, kepemilikan Glencore pada CITA akan naik dari 18% menjadi 29,77%. Sementara kepemilikan Harita Jayaraya akan turun dari 72,96% menjadi 61,19%. Sementara kepemilikan publik tetap 9,04% dengan asumsi seluruh pemegang saham publik mengeksekusi haknya.
Cita Mineral telah menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa yang menyetujui aksi korporasi rights issue ini. CITA akan menggunakan dana hasil rights issue untuk membayar sebagian utang ke Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd dan sisanya untuk modal kerja.
Dalam laporan keuangan per September 2019, CITA tercatat memiliki utang bank jangka pendek dari Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd sebesar US$ 8,62 juta atau setara Rp 122,25 miliar. CITA juga memiliki utang jangka panjang dengan bank ini sebesar US$ 44 juta atau setara Rp 623,66 miliar.
Sekadar mengingatkan Glencore membeli 18% saham CITA pada Rabu (18/12). Perusahaan investasi ini membeli 606,72 juta saham CITA di harga Rp 2.076 per saham. Total nilai transaksi pembelian oleh Glencore ini mencapai Rp 1,26 triliun.
Kedua transaksi ini dilakukan oleh broker penjual Harita Kencana Sekuritas dan broker pembeli Citigroup di harga yang sama, Rp 2.076 per saham. Dengan harga tersebut, total nilai transaksi mencapai Rp 1,26 triliun. Harga transaksi ini lebih tinggi daripada harga saham CITA hari itu pada Rp 1.800 per saham.
Glencore membeli 18% saham milik Harita Jayaraya. Setelah transaksi, kepemilikan Harita Jayaraya pada CITA turun dari 90,96% menjadi 72,96%.
Cita Mineral adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan bauksit. CITA juga tengah membangun pabrik pengolahan dan pemurnian bauksit menjadi alumina pada PT Well Harvest Winning Alumina Refinery. Per November 2019, penyelesaian pabrik ini telah mencapai 99,60%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News