Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga siang ini, tercatat pembelian bersih asing Rp 1,55 triliun di Bursa Efek Indonesia. Selain dari transaksi di pasar reguler, ternyata terjadi transaksi non reguler pada saham PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA).
Berdasarkan data RTI, terjadi transaksi saham CITA di pasar negosiasi pada Rabu (18/12) pukul 10.09 WIB dan 10.12 WIB. Transaksi pertama hanya melibatkan 200 saham CITA. Sedangkan transaksi kedua melibatkan 606,73 juta saham CITA.
Kedua transaksi ini dilakukan oleh broker penjual Harita Kencana Sekuritas dan broker pembeli Citigroup di harga yang sama, Rp 2.076 per saham. Dengan harga tersebut, total nilai transaksi mencapai Rp 1,26 triliun. Harga transaksi ini lebih tinggi daripada harga saham CITA hari ini yang sebesar Rp 1.800 per saham.
Baca Juga: IHSG berbalik arah ke zona hijau pada akhir perdagangan sesi I
Pihak penjual CITA adalah investor domestik dan pembeli investor asing. Makanya transaksi ini menyumbang net buy besar pada total bursa saham.
Total saham yang ditransaksikan ini mencapai 18% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh Cita Mineral. Hanya satu pemegang saham yang mungkin bertransaksi saham dengan jumlah tersebut, yakni pemegang saham pengendali CITA, PT Harita Jayaraya yang memiliki 3,07 miliar saham CITA atau 90,96%.
Per November 2019, pemegang saham CITA lainnya adalah PT Suryaputra Inti Mulia yang memiliki 214,64 juta saham.
Baca Juga: Well Harvest Winning kembangkan nilai tambah hilirisasi industri mineral
Sekadar informasi, emiten tambang ini telah mengantongi restu pemegang saham pada 30 September 2019 lalu untuk menggelar rights issue. Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham luar biasa, CITA akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 648,22 juta saham baru. CITA berniat menggunakan dana hasil rights issue ini untuk melunasi seluruh atau sebagian utang bank CITA dan keperluan modal kerja atau keperluan lainnya.
Baca Juga: Hingga kuartal III-2019, pendapatan Cita Mineral (CITA) meroket 95,77%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News