Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto
Alhasil, laba bersih GGRM di semester I-2021 hanya mencapai 36,3% dari perkiraannya untuk sepanjang tahun 2021.
Secara keseluruhan, Fariz menilai GGRM hampir tidak menguntungkan di kuartal II-2021. Menurutnya, hal itu disebabkan penyesuaian rata-rata harga jual yang lebih lambat dari yang diharapkan untuk menetralisir dampak dari kenaikan cukai.
Berdasarkan hasil kinerja semester I-2021, Ciptadana Sekuritas Asia merevisi proyeksi laba kotor GGRM untuk periode 2021-2021, masing-masing sebesar 16,6% dan 14,8%. Demikian halnya dengan laba bersih yang direvisi sebesar 29,2% dan 30,3%.
Baca Juga: Outlook belum membaik, ini rekomendasi analis untuk saham Gudang Garam (GGRM)
"Alasan utama penurunan peringkat pendapatan adalah kenaikan tajam dalam COGS cukai, dan pengeluaran G&A yang lebih tinggi ketika penyesuaian ASP masih kurang. Kami juga percaya pembatasan mobilitas darurat baru-baru ini juga akan menghentikan penyesuaian harga rokok untuk beberapa waktu," jelasnya.
Pihaknya juga merevisi target harga saham GGRM dari sebelumnya Rp 40.000 per saham menjadi Rp 30.900 per saham. Hal itu berdasarkan target kelipatan pendapatan yang tidak berubah sebesar 12,1x. "Namun, kami mempertahankan peringkat Hold kami di GGRM," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News