Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) diyakini masih terus berlanjut. Kondisi geopolitik yang memburuk diperkirakan mampu membawa sentimen positif terhadap pergerakan harga emas di pasar spot. Kenaikan harga emas global bisa turut mengangkat harga emas batangan.
“Setelah FOMC, isu geopolitik akan mendominasi pergerakan harga emas,” ujar Alwy Assegaf, analis PT Global Kapital Investama Berjangka kepada Kontan.co.id, Selasa (20/3).
Salah satu sentimen datang dari ketegangan antara Iran dan Arab Saudi. Beberapa waktu lalu, Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammad bin Salman mengatakan pihaknya akan mengembangkan senjata nuklir jika Iran melakukan hal tersebut. Jika benar terjadi, maka ketegangan geopolitik akan meningkat dan mendorong permintaan emas sebagai aset lindung nilai.
Dalam perhitungan Alwi, pada akhir kuartal I-2018, harga emas Antam mampu menguat pada kisaran Rp 628.000-Rp 650.000 per gram. Penguatan tersebut juga akan diikuti oleh harga jual kembali alias buyback yang diperkirakan naik ke Rp 585.000 per gram.
“Kalau untuk Rabu (21/3) pergerakan di kisaran Rp 640.000-Rp 650.000 dan sepekan berikutnya Rp 635.000-Rp 650.000 per gram,” prediksinya.
Sedangkan, Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoint Futures memperkirakan, apabila pada kuartal II-2018, harga emas spot bisa menembus level US$ 1.365 per ons troi, maka emas antam juga bisa terangkat ke level Rp 650.000 per gram. Kemudian harga buyback bisa ke level Rp 600.000 per gram.
“Kalau untuk jangka pendek, emas Antam akan bergerak di rentang Rp 600.000-Rp 645.000 per gram,” prediksinya.
Mengutip situs www.logammulia.com pada Selasa (20/3), harga jual emas Antam naik 0,31% ke level Rp 643.000 per gram dan harga buyback naik 0,35% menjadi Rp 573.000 per gram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News