Reporter: Yuliana Hema | Editor: Putri Werdiningsih
JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI), pengelola IDXCarbon berencana meluncurkan Net Zero Incubator untuk mendongkrak aktivitas perdagangan di bursa karbon.
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia, Jeffrey Hendrik menyampaikan Indonesia masih punya potensi karbon yang sangat besar, tetapi implementasi di bursa karbon masih minim.
“Untuk itu, kami mendorong para stakeholder di pasar modal khususnya emiten dan anggota bursa untuk menjadi pelaku utama di bursa karbon,” kata dia di Main Hall BEI, Kamis (4/7).
Salah satunya melalui Net Zero Incubator yang diperuntukan bagi emiten. Jeffrey bilang nantinya para emiten akan diberikan pendampingan untuk menyusun roadmap net zero.
“Kami akan mulai Net Zero Incubator dalam satu atau dua bulan ke depan. Saat ini masih dalam penyusunan kurikulum dan pemilihan pemateri,” jelas Jeffrey.
Adapun Net Zero Incubator ini terbuka untuk semua sektor dan tanpa paksaan alias bersifat sukarela. Namun dalam satu batch ditargetkan akan ada 80–100 emiten yang bergabung.
Seperti diketahui, nilai transaksi di bursa karbon dalam negeri masih minim. Pada perdagangan Kamis (4/7), tidak ada transaksi sama sekali.
Namun tercatat sudah ada 67 pengguna jasa bursa karbon. Sementara carbon market unit mencapai 1,34 juta ton CO2 dengan dua proyek tercatat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News