kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Genjot kinerja, ini rencana bisnis Unggul Indah Cahaya (UNIC)


Rabu, 20 November 2019 / 15:34 WIB
Genjot kinerja, ini rencana bisnis Unggul Indah Cahaya (UNIC)
ILUSTRASI. Pabrik kimia PT Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC) berencana untuk melakukan beberapa ekspansi ke depan. Salah satunya adalah rencana untuk menambah kapasitas produksi eksisting.

Presiden Direktur Unggul Indah Cahaya Yani Alifen mengatakan, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk menambah kapasitas produksi pabrik. Sebab, kapasitas pabrik saat ini dinilai sudah hampir penuh.

"Kalau dilihat kapasitas saat ini sudah hampir mentok," ujar Yani kepada Kontan.co.id, Rabu (20/11).

Baca Juga: Penjualan tertekan, pendapatan Unggul Indah Cahaya (UNIC) di kuartal III-2019 turun

Namun, Yani mengatakan pihaknya masih memantau pasar terkait rencana penambahan kapasitas ini. Untuk diketahui, saat ini kapasitas produksi UNIC mencapai 270.000 MT per tahun  yang merupakan kombinasi dari Linear Alkylbenzene (LAB) dan Branched Alkylbenzene (BAB).

Selain itu, UNIC juga berencana untuk membangun kompleks apartemen dan perkantoran lewat entitas anak usaha yakni PT Wiranusa Grahatama. Apartemen dan perkantoran tersebut akan dibangun di lahan kosong seluas 1,4 hektare di bilangan Gatot Subroto, Jakarta selatan.

Sebelumnya, UNIC melalui anak usahanya memiliki sebuah komplek apartemen dan perkantoran yakni Pearl Garden yang didirikan di atas lahan seluas 1,7 hektare di bilangan Pusat Bisnis Gatot Subroto, Jakarta.

Baca Juga: Unggul Indah Cahaya (UNIC) bagi dividen hingga Rp 137 miliar, simak jadwalnya

Namun, Yani belum mengungkapkan lebih rinci terkait rencana biaya dan waktu pembangunan kompleks apartemen dan perkantoran ini. Pihaknya masih menunggu waktu dan momentum yang tepat, sebab saat ini sektor properti dinilai masih kurang bergairah.

"Kami harus tunggu timing yang tepat. Tetapi bagaimanapun juga, ada lahan kosong harus dimanfaatkan," sambungnya.



TERBARU

[X]
×