Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Pertumbuhan nasabah reksadana di Indonesia menunjukan kenaikan sangat besar dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir. Meski begitu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis masih dapat menambah jumlah tersebut melalui kampanye reksadana.
"Saat ini terdapat lebih dari 530,000 investor reksadana dengan berbagai efek," jelas Sujanto selaku Direktorat Pengelolaan Investasi OJK, saat pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Jumat (28/7).
Sujanto meyakini angka tersebut dapat tumbuh lebih besar, karena jumlah investor tersebut baru merefleksikan 0,2% dari total 250 juta penduduk Indonesia.
"Investor Reksadana bisa tumbuh lebih besar dan meningkatkan kegiatan perdagangan di bursa efek," kata Sujanto.
Sebagai informasi, pertumbuhan jumlah investor tersebut merujuk pada data Single Investor Identification (SID) reksadana yang mencatat sejak awal tahun 2015 hingga Juni 2017, jumlah investor reksadana naik sebesar 114% dari 247.982 investor menjadi 530.615 pada Juni 2017.
Demi mengerek jumlah investor tersebut, wasit industri keuangan ini pun resmi meluncurkan 'Kampanye Reksadana' pada Jumat. OJK membuat serangkaian instrumen berup video, website, dan media sosial kampanye yang diharapkan dapat diviralkan melalui internet dan digunakan manajer investasi untuk mempromosikan produk reksadana.
Masyarakat dapat mengakses berbagai informasi reksadana melalui situs www.reksadabacommunity.com, atau melalui akun Reksadanacom melalui Facebook, Twitter dan Instagram.
"Kami mendorong masyarakat Indonesia untuk mulai menabung dengan instrumen alternatif lainnya, tidak hanya melalui deposit bank," kata Sujanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News