Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
Harry melanjutkan, dengan melihat kondisi terkini terkait salah satu pit milik Entitas Anak, PT Tambang Tondano Nusajaya (“PT TTN”) yang mengalami kejadian bencana alam pada awal bulan Januari 2022, Perseroan memperkirakan hal tersebut akan berdampak terhadap jumlah produksi emas sekitar 25% untuk tahun 2022, dan akan berdampak juga terhadap kinerja keuangan Perseroan.
Baca Juga: Archi Indonesia (ARCI) Alokasikan Belanja Modal Hingga US$ 50 Juta di Tahun 2022
"Namun demikian, Perseroan memiliki polis asuransi yang cukup komprehensif sehubungan dengan kerusakan (Damage) dan Business Interruption," terang Harry.
Harry menambahkan, kinerja operasional ARCI selama kuartal pertama tahun 2022 dinilai telah menunjukkan hasil yang cukup baik, di mana jumlah produksi emas berhasil mencapai target yang direncanakan.
Selain itu, proses remediasi untuk pit yang terdampak juga disebut berjalan sesuai jadwal. Per tanggal 20 April lalu, ARCI telah mulai melakukan perbaikan jalan akses serta dinding di dalam pit.
Adapun, pada tahun 2022 ARCI berencana untuk berfokus pada optimalisasi pit-pit tambang lainnya yang beroperasi sementara mengambil langkah-langkah remediasi agar pit yang terdampak bencana dapat kembali beroperasi sesuai jadwal.
"Selain itu, perusahaan juga akan terus mengimplementasikan langkah-langkah strategis efisiensi biaya, serta terus memastikan keberlangsungan aktivitas eksplorasi," pungkas Harry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News