Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengelola gerai Kentucky Fried Chicken (KFC), PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) mendapatkan suntikan tambahan pendanaan melalui berbagai skema pada kuartal II-2025.
Salah satu sumber dana tersebut berasal dari aksi korporasi FAST melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
FAST bermaksud melakukan private placement melalui penerbitan saham sebanyak-banyaknya 533,33 juta saham baru, dengan nilai nominal sebesar Rp 50 per saham. Perusahaan berpotensi mendapatkan tambahan modal sebesar Rp 80 miliar.
Pemodal dalam aksi korporasi ini adalah PT Gelael Pratama dan PT Indoritel Makmur International Tbk (DNET), yang masing-masing akan melakukan penyetoran modal Rp 40 miliar kepada FAST secara proporsional melalui private placement.
Seluruh dana yang diperoleh dari penerbitan saham akan digunakan untuk keperluan modal kerja, yakni sebanyak Rp 52 miliar digunakan untuk pembelian persediaan dan pembayaran beberapa kewajiban lancar dan Rp 28 miliar akan dialokasikan untuk biaya operasional efisiensi karyawan.
Baca Juga: Pengelola KFC (FAST) Tarik Pinjaman Rp 875 Miliar dari Bank Mandiri
Selain private placement, FAST juga menarik pinjaman jumbo sebesar Rp 875 miliar dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Direktur FAST, Wachjudi Martono, mengungkapkan bahwa perseroan telah menandatangani tiga fasilitas pinjaman baru.
Pertama, FAST mendapatkan kredit investasi refinancing senilai Rp 200 miliar dengan tenor selama 10 tahun sejak penandatanganan perjanjian.
"Jangka waktu kredit ini ialah 10 tahun sejak penandatanganan perjanjian kredit," kata Direktur FAST, Wahyudi Martono di keterbukaan informasi, Selasa (10/6).
Kedua, FAST memperoleh fasilitas kredit term loan sebesar Rp 525 miliar, yang akan digunakan untuk refinancing aset eksisting perusahaan. Pinjaman ini memiliki jangka waktu delapan tahun.
Ketiga, FAST mengakses kredit modal kerja non rekening koran senilai Rp 150 miliar, yang akan dimanfaatkan untuk kebutuhan modal kerja, dengan tenor satu tahun sejak perjanjian diteken.
Kinerja Keuangan Tertekan
Jika kita menilik kinerja keuangannya, FAST mencatatkan rugi tahun berjalan sebesar Rp 796,71 miliar di tahun 2024, bengkak 91,67% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 415,64 miliar.
Sementara, pendapatan FAST juga mengalami penurunan menjadi Rp 4,87 triliun pada tahun 2024, turun 17,84% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 5,93 triliun.
Direktur FAST, Justinus Dalimin Juwono mengungkapkan bahwa kinerja perusahaan tertekan akibat faktor makro yang memengaruhi kelangsungan bisnis. Salah satunya adalah krisis di Timur Tengah, yang menimbulkan sentimen negatif terhadap merek-merek asal Amerika Serikat yang diasosiasikan mendukung Israel.
KFC menjadi salah satu merek yang terdampak, sehingga muncul seruan boikot terhadap produk-produk bermerek Amerika Serikat. Situasi ini berdampak langsung terhadap penurunan penjualan.
Di sisi lain, pelemahan daya beli masyarakat akibat tekanan ekonomi seperti inflasi, kenaikan harga kebutuhan pokok, dan ketidakpastian makroekonomi juga turut memengaruhi pola konsumsi, terutama dalam hal pengeluaran untuk makan di luar rumah.
"Sebagai penyedia makanan cepat saji, kondisi ini berpengaruh pada permintaan, khususnya dari konsumen yang sensitif terhadap harga," ujar Dalimin dalam keterbukaan informasi, Sabtu (7/6).
Baca Juga: KFC (FAST) Bakal Terbitkan 533 Juta Saham Baru Lewat Private Placement
Konsumen cenderung menekan pengeluaran untuk kebutuhan non-esensial atau beralih ke pilihan makanan yang lebih terjangkau. Akibatnya, frekuensi kunjungan serta nilai transaksi per pelanggan pun menurun.
Menurut analis Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI), Muhammad Wafi, langkah strategis yang perlu segera dilakukan oleh FAST adalah efisiensi biaya dan refinancing. Wafi menilai, lemahnya daya beli masyarakat serta isu boikot menjadi faktor kunci yang menentukan kecepatan pemulihan kinerja perusahaan.
"Pemulihan kinerja FAST sangat bergantung pada perbaikan daya beli masyarakat dan meredanya sentimen negatif akibat boikot," ucap Wafi kepada Kontan, Jumat (13/6).
Prospek Saham FAST
Investment Analyst Infovesta Utama Ekky Topan menambahkan tambahan modal dari private placement serta pinjaman dari BMRI memberikan dampak positif bagi FAST dalam jangka pendek hingga menengah, terutama dari sisi likuiditas.
Menurutnya, langkah ini dapat membantu perusahaan menstabilkan arus kas operasional dan memberikan ruang untuk ekspansi atau restrukturisasi biaya. Namun, perlu dicatat bahwa penambahan utang juga meningkatkan risiko beban bunga di masa depan, terutama jika dana yang diperoleh tidak dikelola secara efisien.
"Oleh karena itu, efektivitas penggunaan dana menjadi sangat krusial," ucap Ekky kepada Kontan, Kamis (12/6).
Ekky menambahkan apabila alokasi dana difokuskan pada aspek seperti efisiensi rantai pasok atau penguatan aktivitas promosi dan distribusi, bukan sekadar refinancing, maka suntikan modal ini dapat memberikan dampak positif yang lebih nyata terhadap kinerja keuangan dan operasional perusahaan ke depan.
Baca Juga: KFC (FAST) Catat Rugi Bersih Rp 36,77 Miliar pada Kuartal I-2025
Adapun Ekky menilai kenaikan harga saham FAST dalam beberapa waktu terakhir sebagian besar dipicu oleh sentimen positif pasar terhadap dukungan dari Grup Anthoni Salim sebagai pengendali, yang mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang perusahaan di bawah kendali strategis grup besar.
"Namun, reli harga ini masih tergolong sentimen-driven, belum sepenuhnya mencerminkan perubahan fundamental dalam waktu dekat," tambah Ekky.
Secara teknikal, untuk jangka pendek, FAST masih memiliki potensi melanjutkan penguatan, dengan target terdekat di Rp 400, dan target jangka menengah di kisaran Rp 470–Rp 500, jika momentum sentimen dan akumulasi investor terus berlanjut.
Namun, investor tetap perlu mencermati perkembangan realisasi penggunaan dana dan potensi pertumbuhan pendapatan dalam laporan keuangan selanjutnya.
Selanjutnya: Larry Ellison Geser Jeff Bezos dan Mark Zuckerberg dari Daftar Puncak Terkaya Dunia
Menarik Dibaca: 5 Manfaat Vitamin C untuk Rambut, Cegah Uban hingga Rambut Rontok!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News