kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gelar Buyback Saham, Arwana Citramulia (ARNA) Siapkan Dana Rp 100 Miliar


Selasa, 20 Februari 2024 / 17:15 WIB
Gelar Buyback Saham, Arwana Citramulia (ARNA) Siapkan Dana Rp 100 Miliar
ILUSTRASI. Fasilitas produksi keramik milik PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) di Mojokerto, Jawa Timur. Periode buyback saham Arwana Citramulia (ARNA) akan digelar 1 April 2024 hingga 31 Maret 2025.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) akan melakukan aksi pembelian kembali (buyback) saham. Emiten produsen keramik ini menyiapkan dana sebanyak-banyaknya Rp 100 miliar untuk menggelar aksi korporasi tersebut.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa (20/2), pembelian kembali saham dilakukan untuk menjaga kewajaran harga saham ARNA dengan memperhatikan rasio harga saham terhadap laba atau Price to Earnings Ratio (PER) 10 tahun terakhir. Menurut ARNA, nilai wajar dari laba per saham atau Earning Per Share (EPS) saham ARNA adalah minimal 15 kali.

“Pembelian saham di bursa secara langsung akan membuat harga saham menjadi lebih stabil dan berdampak positif bagi para pemegang saham,” tulis Direksi ARNA, Selasa (20/2).

Harga saham yang stabil akan memberikan nilai positif dan kepercayaan bagi para pemegang saham dan menumbuhkan kepercayaan para pihak. Hal ini menjadi modal ARNA untuk terus tumbuh dan berkembang dengan dukungan para konsumen, pemasok, kreditur, dan para pemangku kepentingan lainnya.

Baca Juga: Penjualan dan Laba Bersih Arwana Citramulia (ARNA) Kompak Menurun pada 2023

Kestabilan harga saham juga akan mendorong menuju nilai yang wajar dan lebih baik dan harga saham tersebut diharapkan dapat merefleksikan proforma pencapaian kinerja ARNA hingga saat ini.

ARNA memperkirakan tidak ada dampak menurunnya pendapatan akibat dari pelaksanaan pembelian kembali saham. Dampak pembelian kembali saham atas biaya pembiayaan juga sangat kecil. Sebab, biaya pembayaran fee atas perantara pedagang efek adalah maksimum 0.25% dari setiap transaksi beli.

Dus, manajemen menegaskan tidak ada perubahan atas proforma laba ARNA akibat buyback ini.

Periode buyback saham akan digelar dalam waktu 12 bulan, yakni terhitung mulai tanggal 1 April 2024 hingga 31 Maret 2025. Untuk melaksanakan buyback ini, ARNA harus mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang rencananya digelar pada 28 Maret 2024.

Baca Juga: Tahun Depan, Arwana Citramulia (ARNA) Siap Bangun Pabrik Keramik ke-6

Sebagai gambaran, ARNA mengalami penurunan kinerja keuangan pada 2023. Pendapatan ARNA berkurang 5,41% year on year (YoY) menjadi Rp 2,45 triliun pada akhir 2023, dari sebelumnya Rp 2,59 triliun pada akhir 2022.

Penurunan ini terjadi bersamaan dengan kenaikan beban pokok penjualan ARNA sebesar 0,65% YoY menjadi Rp 1,54 triliun pada 2023. Pada tahun sebelumnya, beban pokok penjualan ARNA tercatat sebesar Rp 1,53 triliun.

Beban penjualan ARNA juga membengkak 15,19% YoY dari Rp 215,98 miliar pada 2022 menjadi Rp 248,78 miliar pada 2023. ARNA juga mengalami peningkatan beban keuangan sebesar 41,64% YoY dari Rp 7,66 miliar pada 2022 menjadi Rp 10,85 miliar pada 2023.

Hingga akhir 2023, laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ARNA tercatat sebanyak Rp 445,29 miliar. Angka ini menyusut 22,72% YoY dibandingkan laba bersih perusahaan pada tahun sebelumnya yakni Rp 576,21 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×