Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi global semakin pecah, rupiah melemah di hadapan dolar AS.
Mengutip Bloomberg di pasar spot, rupiah tercatat melemah 0,53% ke Rp 14.325 per dolar AS. Sedangkan pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah juga melemah 0,44% ke Rp 14.283 per dolar AS.
Analis Asia Trade Future Deddy Yusuf Siregar mengatakan terdapat beberapa faktor eksternal yang menaikkan risiko gejolak politik dan membuat rupiah melemah. Pertama, gejolak politik datang dari petahana yang kalah di pemilu Argentina.
Baca Juga: Rupiah hari ini ditutup melemah pada level Rp 14.325 per dolar AS
"Hasil pemilu Argentina di luar dugaan dimenangkan pesaing petahana yang pelaku pasar anggap tidak ramah dan dikhawatirkan bisa membawa Argentina ke jurang resesi," kata Deddy, Selasa (13/8).
Kedua, gejolak politik juga datang dari kerusuhan Hong Kong yang belum ada tanda-tanda untuk mereda. Kerusuhan tersebut dikhawatirkan bisa mengganggu perekonomian Hong Kong.
"Dua gejolak politik tersebut membuat kondisi rupiah tak berdaya, apalagi perang dagang AS dan China masih belum usai, investor global akhirnya lebih memburu yen dan investor lokal cenderung memilih dolar AS," kata Deddy.
Baca Juga: Rupiah makin lemah ke level Rp 14.333 per dolar AS pada Selasa (13/8) sore
Besok, pergerakan rupiah akan dipengaruhi oleh data inflasi AS yang keluar nanti malam. Bila data yang dikeluarkan sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar yang memproyeksikan naik 0,3% dari data bulan lalu yang naik 0,1%, maka rupiah Deddy proyeksikan akan terdepresiasi kembali. Sementara, data ekonomi dalam negeri masih minim.
Deddy memproyeksikan rupiah bergerak ke rentang Rp 14.250 per dolar AS hingga Rp 14.350 per dolar AS untuk perdagangan Rabu (14/8).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News