kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45863,29   1,62   0.19%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gejolak IHSG Belum Reda, Ini Saham Lapis Kedua & Ketiga Pilihan Jelang Semester II


Jumat, 14 Juni 2024 / 08:03 WIB
Gejolak IHSG Belum Reda, Ini Saham Lapis Kedua & Ketiga Pilihan Jelang Semester II
ILUSTRASI. Pialang memantau pergerakan perdagangan saham di Jakarta, Senin (3/6/2024). Mengutip dari RTI Business, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan senin (3/6/24) ditutup di zona hijau. Perdagangan dibuka di level 6.971.147 dengan posisi tertinggi di 7.088.401 dan IHSG ditutup menguat tipis 0,94% ke posisi 7.036.191. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/03/06/2024


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto memprediksi selama volatilitas IHSG masih tinggi, maka momentum bagi saham lapis kedua dan ketiga untuk manggung masih terbuka. Hitungan William, IHSG masih dalam fase bottoming dengan menguji support pada area 6.800 hingga 6.762.

Baca Juga: Bursa Asia Bergerak Terbatas Menjelang Keputusan Suku Bunga Bank Sentral Jepang

"Bisa untuk memanfaatkan momentum. Sekarang sudah pertengahan Juni, jadi ada kemungkinan (momentum saham lapis kedua dan ketiga) masih berlanjut di awal semester kedua," ungkap William.

Sementara Daniel memproyeksikan saham-saham lapis kedua dan ketiga cukup menarik sebagai alternatif jangka pendek. Setidaknya hingga Juli - Agustus. "Ketika blue chip sudah mulai mendapatkan momentum naik kembali, biasanya saham lapis kedua dan ketiga akan cenderung stagnan," terangnya.

Senada, Thoriq melihat kemungkinan momentum saham lapis kedua dan ketiga bersifat jangka pendek. Ketika tekanan jual mereda dan sentimen pasar saham sudah lebih kondusif, para investor akan melirik lagi saham blue chip atau lapis pertama yang punya fundamental kuat. 

Adapun, selain identik dengan konstituen dari indeks SMC Liquid dan SMC Composite, saham lapis kedua dan ketiga sering dikategorikan dari sisi kapitalisasi pasar (market cap).

Saham lapis kedua atau middle cap umumnya memiliki market cap antara Rp 500 miliar - Rp 10 triliun. Sementara saham lapis ketiga (small cap) di bawah Rp 500 miliar.

Baca Juga: Asing Kembali Masuk Bursa, Simak Saham-Saham yang Banyak Diburu

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana secara teknikal menyarankan trading buy untuk saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) dan PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA). Pelaku pasar bisa mencermati saham ACES dengan support Rp 795 dan resistance Rp 870 dengan target harga Rp 885 - Rp 915.

Bagi saham ESSA, cermati support di level harga Rp 765 dan resistance Rp 840 untuk target Rp 860 - Rp 905. Kemudian, amati peluang buy on weakness saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dengan support Rp 1.375 dan resistance Rp 1.515 untuk target Rp 1.560 - Rp 1.600.

William menyarankan buy saham PT PAM Mineral Tbk (NICL), PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ), PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) dan PT Ecocare Indo Pasifik Tbk (HYGN). Sedangkan Daniel melirik saham dengan tren yang masih menanjak seperti MAPI, UNIQ dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).

Sementara Thoriq menyematkan rekomendasi buy saham MAPI pada harga Rp 1.470 untuk target  Rp 1.675 dan stoploss di Rp 1.400. Kemudian speculative buy saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) di area Rp 1.230 - Rp 1.240 dengan target Rp 1.295 dan stoploss di Rp 1.210 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×