kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

GDP Uni Eropa membaik, harga minyak kembali merangkak ke atas US$ 100 per barel


Sabtu, 14 Mei 2011 / 08:58 WIB
GDP Uni Eropa membaik, harga minyak kembali merangkak ke atas US$ 100 per barel
ILUSTRASI. Grafik Pembelian SBN


Sumber: Bloomberg | Editor: Rizki Caturini

LONDON.Harga minyak mentah menguat untuk hari keduanya setelah optimisme perkiraan pertumbuhan perekonomian akan lebih naik di Eropa. Sehingga, spekulasi permintaan minyak mentah di wilayah tersebut pun diprediksi akan meningkat.

Harga kontrak minyak mentah di New York Merchantile Exchange naik US$ 1,73 ke level US$ 100,70 per barel dan diperdagangkan di harga US$ 100,40 per barel pada pukul 13:40 waktu London. Harga ini meningkat 3,3% minggu ini.

Minyak brent untuk pengiriman Juli 2011 juga naik US$ 1,72 menjadi US$ 114,70 per barel di ICE Futures. Harga kontrak ini sudah naik 5,1% dalam sepekan.

Biro Statistik Eropa mencatat, GDP di 17 negara bagian Eropa terakselerasi di angka 0,8% dari sebelumnya 0,3%. Angka ini lebih tinggi dari angka estimasi analis yang di survei Bloomberg yakni 0,6%. Bank of Korea tak disangka tetap mempertahankan bunga bank setelah dua kali mengalami kenaikan tahun ini.

Jerman dan Prancis memberi kekuatan terhadap GDP wilayah di Eropa pada kuartal pertama 2011 lalu seiring bergairahnya ekspor yang memicu kebutuhan domestik di sektor-sektor industri inti.

"Data GDP itu membantu Bank of Korea menahan bunga banknya, mengurangi kekhawatiran tentang pengetatan moneter di wilayah Asia," ujar Michael Hewson, analis CMC Markets.

Jeffrey Currie, analis komoditi Goldmand Sachs Group Inc. menambahkan, secara struktural harga minyak sedang dalam masa bullish. "Volatilitas harga minyak akan mulai stabil bulan depan, dan harga sepertinya akan lebih tinggi dalam 12 bulan terakhir ini," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×